Topic
Home / Berita / Internasional / Sambut Kemerdekaan Kosovo

Sambut Kemerdekaan Kosovo

dakwatuna.com – Dalam perayaan hari kemerdekaan kemarin, Ahad (17/2), ribuan Muslim Kosovo tumpah ke jalan, mereka turut berbahagia terhadap kemerdekaan yang sangat bersejarah bagi mereka. Sejumlah delegasi dari berbagai kelompok Muslim Kosovo, mengungkapkan bahwa mereka ingin menyampaikan pesan kepada seluruh umat Islam di dunia agar segera mengirimkan pernyataan pengakuan terhadap kemerdekaan Kosovo.

Muslim Kosovo meminta dunia Islam segera menyatakan pengakuan atas kemerdekaan negara mereka secara resmi dari Serbia. Mereka juga meminta agar dunia Islam turut membantu pengembangan negara mereka agar lebih baik di masa mendatang.

Shabri Bagouri, Ketua Imam Islam di Kosovo menyerukan agar dunia Islam mengakui segera negara Kosovo yang memang dihuni oleh 96% umat Islam dari total penduduknya yang berjumlah sekitar dua juta jiwa. Ia menegaskan bahwa mereka sangat memerlukan dukungan politik dari negara Islam saat ini untuk mengokohkan eksistensi Kosovo. Juga, dukungan ekonomi sehingga Kosovo bisa bangkit menjadi negara maju.

Kepada warga Kosovo yang berasal dari etnik Serbia, ia mengatakan, “Tak perlu khawatir atas minoritas etnik Serbia di Kosovo. Kami adalah bangsa Muslim, dan mayoritas Kosovo menginginkan haknya yang sah untuk merdeka.”

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat meminta pemerintah segera mengakui kemerdekaan Kosovo. “Ini adalah hasil referendum yang demokratis jadi harus kita dukung,” kata Hidayat Nur Wahid , saat ia mengikuti konferensi US_Islamic World Forum yang berakhir hari ini di Doha, Qatar, Senin (18/2).

Ia mengakui bahwa pihak Kosovo telah menghubungi dirinya meminta dukungan, dan hal itu telah disampaikannya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera ini menolak pendapat yang menuding ia mendukung Kosovo karena penduduknya mayoritas Islam. “Bukan itu alasan saya,” katanya.
Ia mengambil contoh tentang Timor Leste yang juga merdeka melalui jalan demokrasi, yaitu dengan referendum. Doktor lulusan Universitas Madinah ini
juga tak khawatir pengakuan terhadap Kosovo akan membuka peluang Papua akan memerdekakan diri dari Republik Indonesia. “Papua kan dulu sudah mengadakan referendum dan hasilnya adalah ikut menjadi bagian Republik Indonesia, jadi tak ada alasan untuk memisahkan diri,” katanya.

Mayoritas UE Akui Kemerdekaan Kosovo

London dan Paris mengambil langkah tercepat untuk mengakui Kosovo, setelah deklarasi kemerdekaan oleh Pristina Minggu (17/2), dengan secara resmi bertukaran surat di ibu kota provinsi Serbia yang memisahkan diri itu.

Presiden Perancis Nicolas Sarkozy mengakui Kosovo “sebagai sebuah negara yang bebas dan merdeka” dalam surat yang disampaikan pada Presiden Kosovo Fatmir Sejdiu, istana presiden Elysee mengumumkan.
Menlu Inggris David Miliband mengumumkan pengakuan negaranya atas Kosovo pada wartawan menyusul pertemuan dengan 26 timpalannya dalam EU di Brussels.

“Saya pikir ada bangunan banyak tenaga yang sangat kuat di antara amat banyak negara, yang melihat ini sebagai potongan terakhir dari mozaik Yugoslavia,” katanya.
“Dan saya tidak melihat stabilitas di Balkan barat akan terbentuk tanpa aspirasi rakyat Kosovo dihormati.”
Jerman, Italia, dan 14 negara lainnya anggota EU telah mengumumkan keinginan mereka untuk berbuat serupa, mengikuti prosedur yang dibutuhkan yang berbeda dari satu negara dengan negara lainnya.

Secara hampir bersamaan Amerika Serikat “secara resmi mengakui Kosovo sebagai negara yang berdaulat dan merdeka”, kata Menlu AS Condoleezza Rice dalam satu pernyataan.
Perdana Menteri Kosovo Hashim Thaci mengatakan pemerintahnya telah minta pengakuan diplomatik dari pemerintah di seluruh dunia, dan mengharapkan tanggapan positif pertama dalam beberapa jam.

Pernyataan keinginan untuk mengakui Kosovo tiba cepat setelah pertemuan para menteri luar negeri EU dengan janji dari Austria, Belgia, Bulgaria, Denmark, Estonia, Finlandia, Hungaria, Irlandia, Italia, Lavia, Lithuania, Luksemburg, Polandia, Slovenia, dan Swedia untuk bergabung dengan keempat negara besar EU tersebut.

Hanya Siprus, Spanyol dan Rumania menyatakan menentang keras langkah tersebut, dengan negara anggota lainnya mencadangkan pendapatnya.
Meskipun ada perbedaan mereka mengenai pengakuan atas negara baru itu, negara-negara Eropa bersatu dalam komitmen mereka untuk menjamin stabilitas di Balkan.

Akankah Indonesia segera menyusul Negara-negara yang telah mengakui kemerdekaan Kosovo ? Tentunya kita dorong pemerintah kita agar segera mengakui kemerdekaan negara mayoritas muslim tersebut, sebagaimana dahulu negara Mesir atas upaya pergerakan Islam di sana, segera mengakui kemerdekaan RI. Semoga! (dari berbagai sumber)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (4 votes, average: 9.75 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Erdogan: Rakyat Turki Tak Biarkan Siapapun Batasi Kehendaknya

Figure
Organization