Topic
Home / Suara Redaksi / Editorial / Milad I dakwatuna.com dan Deklarasi Da’i-Dai’yah Se-Jabodetabek 2008

Milad I dakwatuna.com dan Deklarasi Da’i-Dai’yah Se-Jabodetabek 2008

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

dakwatuna.com – Tak terasa usia media kita tercinta ini sudah menginjak umur satu tahun. Dakwatuna.com di launching 1 Muharram 1428 H oleh Ketua MPR-RI. Umur yang terbilang masih belia. Dakwatuna.com terus berupaya memberikan kontribusi dakwah di dunia maya yang terbaik biidznillah.

Dalam rangka Milad I dakwatuna.com ini, kami mengisinya dengan beberapa rangkaian kegiatan. Salah satu hajatan besar kegiatan Milad itu adalah Temu Da’i Se-Jabodetabek.

Alhamdulillah dengan ijin Allah swt, kegiatan yang bertemakan ”Sinergi Da’i Menuju Kebangkitan Umat” menyambut Tahun Baru Islam 1429 H ini berjalan dengan baik. Hadir sebagai pembicara adalah Ust. HM. Arifin Ilham (Adzzikra), Dr. Anwar Ibrahim (Ketua Komisi Fatwa MUI Pusat), Jerry D. Gray. Dan Dr. HM. Hidayat Nurwahid (Ketua MPR-RI) sebagai keynote speaker.

Lebih dari dua ratus lima puluh da’i dan daiyah serta tokoh masyarakat dari berbagai ormas Islam, lembaga dakwah dan perseorangan ikut serta dalam kegiatan ini.

Acara ini terselenggara berkat kerjasama antara dakwatuna.com. IKADI DKI Jakarta, FORSIMPTA dan Yayasan Baitul Hikmah ELNUSA, pada tanggal 30 Dzulhijjah 1428 H bertepatan tanggal 9 Januari 2008, di Ruang Udaya Graha ELNUSA.

Ust. Arifin Ilham mengawali sessi pertama dengan menekankan pentingnya para duat ilallah terus belajar mengupgrade diri sesuai kebutuhan dan perkembangan zaman, baik secara keilmuan maupun metodologi dakwah, dan yang lebih penting lagi membekali diri dengan kebersihan hati, tawadlu’, keteladanan, istiqamah, serta menghindarkan diri dari sikap bangga diri, riya’, merasa paling benar.

Dr. Hidayat Nurwahid lebih menekankan pentingnya sinergi da’i, apapun latar belakang organisasi dan lembaga dakwah yang diikutinya di tengah banyaknya problematika keumatan dan kebangsaan. Beliau menekankan agar setiap da’i menjalankan dakwah sesuai dengan kapasitas dan keahlian masing-masing. Beliau mencontohkan dirinya sendiri sebagai Ketua MPR-RI, bahwa jabatan itu digunakan untuk mimbar dakwah, seperti ketika beliau meyakinkan Kepala Senator Negara Belanda, bahwa hak-hak minoritas Muslim di Belanda juga perlu diakomodir dan dilibatkan dalam pos-pos publik, sebagaimana kaum minoritas di Indonesia mendapatkan banyak pos-pos penting di tengah-tengah mayoritas Muslim.

Contoh lain, adalah ketika beliau meyakinkan Dubes Pemerintah Australia untuk Indonesia, bahwa pesantren tidaklah sarang teroris dan bukan tempat mendidik teroris, sehingga dengan penjelasan itu dengan dibuktikan data-data riil, pejabat itu pun paham dan mengakui bahwa stigma jelek terhadap pesantren dan Islam tidak benar.

Ketua Fatwa MUI Pusat, Dr. Anwar Ibrahim lebih menyoroti perihal perbedaan pendapat dikalangan para da’i merupakan hal yang wajar, hanya saja para dai harus tahu mana yang boleh berbeda dan mana yang tidak, sehingga tidak dicap menyimpang. Beliau juga menyerukan terhadap para da’i untuk menyampaikan kebenaran syariah Islam dan pemberlakuannya di tengah-tengah umat Islam.

Sedangkan Jerry D. Gray berbicara tentang tantangan global umat Islam. Di mana umat Islam harus waspada terhadap konspirasi dan penghancuran musuh-musuh Islam yang demikian gencar di depan mata. Contoh masalah terorisme, narkoba, judi, miras dan upaya memecah belah umat Islam dilakukan oleh mereka dengan segala cara. Dengan mengetahui problematika besar ini, diharapkan para da’i tidak tersibukkan dengan masalah-masalah furu’ atau cabang, dan mengedepankan persatuan umat.

Acara ini di akhiri dengan deklarasi kesepahaman bersama di antara para da’i ilallah sebagaimana di bawah ini:

Deklarasi Da’i-Dai’yah Se-Jabodetabek 2008

Bismillahirahmanirrahim,
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang

Kami para da’i yang hadir pada hari ini: Rabu 30 Dzulhijjah 1428H / 9 Januari 2008 bertekad untuk saling mendukung dan bekerja sama dalam berdakwah memurnikan akidah, saling memahami dan toleransi di kalangan para da’i. Karena itu kami mendeklarasikan kesepahaman di antara para da’i-da’iyah dalam poin- poin berikut ini :

  1. Menjaga kemurnian Al Qur’an dan As Sunah.
  2. Membangun toleransi (tasamuh) diantara para da’i dalam keragaman wadah dan wasilah dakwah.
  3. Mengedepankan ukhuwah dan kasih sayang antar umat Islam.
  4. Mewaspadai konspirasi dan penghancuran musuh-musuh Islam terhadap Islam dan umatnya.
  5. Mengutamakan kesamaan daripada perbedaan.
  6. Membela Islam dan Umat Islam.
  7. Menyebarkan ajaran Islam sebagai “Rahmatan Lil Alamin”.
  8. Siap menyampaikan kebenaran syariah Islam dan pentingnya pemberlakuannya dalam kehidupan umat Islam.
  9. Memperkokoh semangat komunikasi antar para da’i dalam bentuk silaturahim berkala yang difasilitasi oleh IKADI dengan tidak dikait-kaitkan dengan kegiatan politik praktis.

Jakarta, 30 Dzulhijjah 1428H / 9 Januari 2008

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (3 votes, average: 10.00 out of 5)
Loading...

Tentang

� Lahir di kota Kudus, Jawa Tengah, pada tanggal 05 April 1975. Menyelesaikan jenjang pendidikan Tsanawiyah dan Aliyah di Ma�ahid Krapyak Kudus. Tahun 1994 melanjutkan kuliah di LIPIA Jakarta. Program Persiapan Bahasa Arab dan Pra Universitas. Tahun 2002 menyelesaikan program Sarjana LIPIA di bidang Syari�ah. � � Semasa di bangku sekolah menengah, sudah aktif di organisasi IRM, ketika di kampus aktif di Lembaga Dakwah Kampus LIPIA, terakhir diamanahi sebagai Sekretaris Umum LDK LIPIA tahun 2002. � � Menjadi salah satu Pendiri Lembaga Kajian Dakwatuna, lembaga ini yang membidangi lahirnya situs www.dakwatuna.com , sampai sekarang aktif sebagai pengelola situs dakwah ini. � � Sebagai Dewan Syari�ah Unit Pengelola Zakat Yayasan Inti Sejahtera (YIS) Jakarta, dan Konsultan Program Beasiswa Terpadu YIS. � � Merintis dakwah perkantoran di Elnusa di bawah Yayasan Baitul Hikmah Elnusa semenjak tahun 2000, dan sekarang sebagai tenaga ahli, terutama di bidang Pendidikan dan Dakwah. � � Aktif sebagai pembicara dan nara sumber di kampus, masjid perkantoran, dan umum. � Berbagai pengalaman kegiatan internasional yang pernah diikuti: �� � Peserta Pelatihan Life Skill dan Pengembangan Diri se-Asia dengan Trainer Dr. Ali Al-Hammadi, Direktur Creative Centre di Kawasan Timur Tengah, pada bulan Maret 2008.� � Peserta dalam kegiatan Muktamar Internasional untuk Kemanusian di Jakarta, bulan Oktober 2008.� � Sebagai Interpreter dalam acara �The Meeting of Secretary General of International Humanitarian Conference on Assistanship for Victims of Occupation� bulan April 2009.� � Peserta �Training Asia Pasifik �Curriculum Development Training� di Bandung pada bulan Agustus 2009.� � Peserta TFT Nasional tentang Problematika Palestina di UI Depok, Juni 2010 dll.� �� Karya-karya ilmiyah yang pernah ditulis: �� � Fiqh Dakwah Aktifis Muslimah (terjemahan), Robbani Press� � Menjadi Alumni Universitas Ramadhan Yang Sukses (kumpulan artikel di situs www.dakwatuna.com), Maktaba Dakwatuna� � Buku Pintar Ramadhan (Kumpulan tulisan para asatidz), Maktaba Dakwatuna� � Artikel-artikel khusus yang siap diterbitkan, dll.� �� Sudah berkeluarga dengan satu istri dan empat anak; Aufa Taqi Abdillah, Kayla Qisthi Adila, Hayya Nahwa Falihah dan Muhammad Ghaza Bassama. �Bermanfaat bagi Sesama� adalah motto hidupnya. Contak person via e-mail: ulistofa-at-gmail.com� atau sms 021-92933141.

Lihat Juga

Lagi, Pemerintah Saudi Dikabarkan Tangkap Syaikh Mohsen Al-Awaji

Figure
Organization