Islam telah meletakkan suci (bersih) sebagai kunci bagi para peribadatannya yang tertinggi yaitu shalat. Oleh karena itu tidak akan diterima shalatnya seorang muslim sehingga badannya bersih, pakaiannya bersih dan tempat yang dipakai pun dalam keadaan bersih. Ini belum termasuk kebersihan yang diwajibkan terhadap seluruh badan atau pada anggota badan. Kebersihan yang wajib ini dalam Islam dilakukan dengan mandi dan wudhu'.
Baca selengkapnya »Akhlaq yang Baik (bagian ke-2): Menyayangi Manusia dan Hewan
Dari Abu Sulaiman Malik bin Al Huwairits RA berkata: Kami menemui Nabi Muhammad saw, ketika itu kami masih muda, rata-rata usianya. Kami berada bersama Nabi Muhammad saw selama dua puluh hari, sehingga ia menganggap kami telah rindu kepada keluarga kami, ia menanyakan kepada kami tentang keluarga yang kami tinggalkan. Lalu kami sampaikan kepadanya. Nabi Muhammad adalah orang yang sangat lemah lembut dan penyayang. Lalu bersabda: Pulanglah ke keluarga kamu semua, ajarkan kepada mereka, suruhlah mereka, dan shalatlah kamu sebagaimana kamu melihatku shalat. Dan jika datang waktu shalat hendaklah ada salah seorang di antaramu mengumandangkan adzan, kemudian yang paling tua hendaklah menjadi imam.
Baca selengkapnya »Wanita-Wanita Pengukir Sejarah (bagian ke-19): Al Khansa’
la adalah binti Umar bin Kharis bin Syarit. la masuk Islam di saat mendatangi Nabi bersama dengan Bani Syulaim. Semua pakar keilmuan telah sepakat bahwa tak ada seorang wanita pun, baik sebelum Khansa' maupun sesudahnya, yang dapat menandingi kepiawaiannya dan bersyair. Ia dinobatkan sebagai penyair paling mahir di Arab secara mutlak.
Baca selengkapnya »Menutup Aurat (Bagian ke-4): Pakaian Wanita
Islam mengharamkan perempuan memakai pakaian yang membentuk dan tipis sehingga nampak kulitnya. Termasuk di antaranya ialah pakaian yang dapat mempertajam bagian-bagian tubuh khususnya tempat-tempat yang membawa fitnah, seperti: payudara, paha, dan sebagainya.
Baca selengkapnya »Akhlaq yang Baik (bagian ke-1): Setiap Kebaikan adalah Sedekah
Al Ma’ruf adalah semua yang diketahui berdasarkan dalil syar’i termasuk dalam amal kebaikan. Maka termasuk dalam al ma’ruf itu adalah nafkah suami kepada istrinya, berwajah cerah ketika berjumpa dengan saudaranya. Demikian juga tidak melakukan keburukan adalah salah satu bentuk al ma’ruf.
Baca selengkapnya »Wanita-Wanita Pengukir Sejarah (bagian ke-18): Nasibah binti Ka’ab
Nama lengkapnya adalah Nasibah binti Ka'ab bin Umar bin Auf Al-Khazrajiah. la merupakan wanita pertama kaum Anshar yang bersedia berikrar kepada Nabi. la pernah mendatangi Nabi dan berkata "aku tidak pernah melihat segala sesuatu kecuali hanya diperuntukkan kepada laki-laki. Keberadaan wanita sama sekali tak pernah dianggap."
Baca selengkapnya »Menutup Aurat (Bagian ke-3): Aurat Wanita Dan Hukum Menutupnya
“Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman : Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan khumur (jilbab)nya ke dadanya”. (QS. An-Nur : 30-31)
Baca selengkapnya »Wanita-Wanita Pengukir Sejarah (bagian ke-17): Asma’ binti Yazid
Nama lengkapnya adalah Asma' binti Yazid bin Sukun bin Rafi'. la termasuk dari golongan kaum Anshar. la juga dijuluki sebagai juru bicara kaum wanita, sebab tak ada satupun wanita Arab yang mampu menandingi kepiawaiannya dalam berkhutbah. la termasuk wanita yang sangat pemberani dan tangguh. la terjun langsung dalam perang Yarmuk dan berhasil membunuh 9 tentara Romawi yang sedang berada dalam persembunyiannya.
Baca selengkapnya »Menutup Aurat (Bagian ke-2): Aurat Laki-laki dan Hukum Menutupnya
Aurat laki-laki yang harus ditutup saat menunaikan shalat adalah qubul (kemaluan bagian depan) dan dubur (kemaluan bagian belakang), adapun di luar itu, mulai dari paha, pusar dan lutut, para ulama berbeda pendapat; sebagian ulama menganggapnya sebagai aurat dan sebagian lagi tidak menganggapnya sebagai aurat.
Baca selengkapnya »Rukun Islam Dan Prinsip-Prinsip Akhlaq (Bagian ke-3): Kelemahan Akhlaq Bukti Lemahnya Keimanan
Iman adalah kekuatan yang memelihara seseorang dari dunia dan mendorongnya mencapai kemuliaan. Oleh karena itu ketika Allah menyeru hamba-Nya menuju kebaikan atau mewanti-wantinya melakukan kejahatan. Allah menjadikannya sebagai konsekuensi keimanan yang kokoh tertancap di dalam hati mereka.
Baca selengkapnya »