Gelarnya adalah Ummu Sahba'. la merupakan salah satu dari para Tabi'in yang ikut meriwayatkan Hadits Nabi. la adalah istri dari Shilah bin Asyim, seorang Tabi'in yang konon juga merupakan seorang sahabat Nabi. Abu Nairn setelah memuji Shilah bin Asyim dalam kitabnya yang berjudul Huliyah Auliaya' mengatakan "bahwa Shilah bin Asyim mempunyai seorang istri yang bernama Muadzah al Adawiyyah. la seorang wanita yang tepercaya, argumentatif, pandai dan sekaligus senantiasa melakukan ibadah."
Baca selengkapnya »Al-Wafa (Memenuhi Janji), Bagian ke-2
Menepati janji merupakan kewajiban syar’i, baik terhadap sesama muslim maupun antara muslim dan non-muslim. “Ketahuilah barangsiapa yang menzhalimi orang yang mendapat suaka atau menghinanya atau memberi beban di atas kemampuannya atau mengambil sesuatu darinya tanpa kerelaannya, maka saya adalah penuntutnya di hari kiamat” (HR Abu Dawud)
Baca selengkapnya »Menyayangi Anak dan Menciuminya
Dari Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah saw menciumi Al Hasan bin Ali, di hadapan Al Aqra’ bin Habis At Tamimiy yang sedang duduk. Lalu Al Aqra’ berkata: Sesungguhnya aku memiliki sepuluh anak, dan aku belum pernah menciumi seorang pun. Lalu Rasulullah saw memandanginya dan bersabda: “Barang siapa yang tidak menyayangi maka tidak akan disayangi” (HR. Al Bukhari)
Baca selengkapnya »Para Wanita Shalihah dan Mujahidah (bagian ke-3): Hafsah binti Sirin
Ia adalah saudara perempuan Muhammad bin Sirin: seorang Tabi'in yang senantiasa beribadah dan sekaligus ahli dalam bidang fiqih. Khafasah hafal Al-Qur'an dengan sangat baik semenjak berusia 12 tahun. Bahkan Muhammad bin Sirin sendiri di saat merasa kesukaran dalam memahami sesuatu yang berhubungan dengan al Qur'an, memerintahkan kepada muridnya untuk pergi menghadap Hafsah.
Baca selengkapnya »Al-Wafa (Memenuhi Janji), Bagian ke-1
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.” (QS. Al-Maidah: 1)
Baca selengkapnya »Kedudukan Ilmu Tauhid Dalam Islam
Di antara syarat diterimanya amal adalah Iman dan Islam, sedangkan pintu masuk Islam itu adalah syahadatain, dan syahadatain adalah tauhid itu sendiri sehingga dapat kita katakan bahwa tauhid itu amat sangat penting bagi semua manusia dan ia merupakan sumber segala ilmu dalam Islam.
Baca selengkapnya »Memuliakan Keluarga
Islam turun sebagai agama rahmatan lil ‘alamin, sebagaimana yang disebutkan Allah Taala kepada Rasulullah SAW, “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiya: 107). Sebagai salah satu dari implementasi misi rahmatan lil ‘alamin Islam sangat memperhatikan pola hubungan antar manusia (mu'amalah insaniyah).
Baca selengkapnya »Para Wanita Shalihah dan Mujahidah (bagian ke-2): Nafisah binti Hasan
Nama lengkapnya adalah Nafisah binti Hasan bin Zaid bin Hasan bin Ali bin Abi Thalib. la lahir di Mekah pada tahun 145 Hijriyah dan merupakan anak dari seorang wali kota di Madinah. Namun pada masa pemerintahan Ja'far Al-Mansur, ayahnya harus digeser dari kedudukannya sebagai wali kota. Hartanya dirampas dan ia pun harus meringkuk di penjara. Namun, pada masa pemerintahan Al-Mahdi, jabatan dan seluruh harta bendanya yang pernah dirampas oleh Ja'far Al-Mansur, dikembalikan kembali.
Baca selengkapnya »Menutup Aurat (Bagian ke-8): Mensosialisasikan Jilbab dan Busana Muslimah
Islam adalah agama fitrah. Karena itu, dalam segala urusan kehidupan manusia yang bersifat duniawi, Islam lebih banyak mengikuti ketentuan yang sesuai dengan fitrah manusia yang sempurna. Termasuk di dalamnya adalah masalah pakaian. Islam tidak pernah menentukan ataupun memaksakan suatu bentuk pakaian yang khusus bagi manusia. Islam tidak mempersoalkan model pakaian yang dipakai oleh suatu bangsa atau kelompok masyarakat tertentu, bahkan Islam mengakui setiap bentuk pakaian dan arah hidup manusia.
Baca selengkapnya »Akhlaq yang Baik (bagian ke-5): Kelembutan dalam Segala Urusan
Sekelompok Yahudi masuk ke rumah Rasulullah saw, mereka mengucapkan: kematian atasmu. Aisyah RA berkata: Aku memahaminya, lalu aku menjawab: Dan atas kalian semua kematian dan kutukan. Aisyah berkata: Maka Rasulullah saw bersabda: Tenanglah wahai Aisyah, sesungguhnya Allah swt mencintai kelembutan dalam segala urusan. Lalu aku berkata: Ya Rasulullah tidakkah engkau dengar apa yang mereka katakan? Rasulullah saw menjawab: Aku sudah jawab: dan atas kamu semua.
Baca selengkapnya »