Amerika

Wakil PM sekaligus jubir pemerintahan Turki, Numan Kurtulmuş memberi dua pilihan kepada AS; memulangkan pimpinan Fethullah Terorist Organisation (FETO), Fethullah Gulen, atau kehilangan persahabatan dengan 79 juta jiwa penduduk Turki.

Kantor berita milik ISIS, A3maqnews, beberapa foto puing-puing. Disebutkan sebagai pesawat Amerika yang ditembak jatuh oleh pasukan mereka di dekat pangkalan Ain Al-Assad di bagian barat provinsi Al-Anbar, Irak.

Capres AS dari Partai Republik, Donald Trumph, mengumumkan salah satu program politiknya adalah melarang pengungsi Suriah masuk ke AS jika ia menang menjadi presiden.

Komisioner Uni Eropa untuk Urusan Politik, Frederica Mogherini, menyatakan bahwa Uni Eropa mengkhawatirkan perkembangan buruk di Turki setelah pemberlakuan keadaan darurat.

Departemen luar negeri Amerika Serikat menyebut apa yang dilakukan pemerintah Turki kepada para pelaku kudeta sebagai tindakan yang wajar dan dapat dimaklumi.

Partai Republik yang selama ini dikenal konservatif menggelar pertemuan tingkat nasional pada Senin kemarin di kota Clevand guna memilih dan menentukan capres-nya yang akan bertanding dalam Pilpres AS.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menegaskan bahwa Parlemen Turki akan membahas segera pemberlakuan kembali hukuman mati, dan jika disetujui dirinya selaku presiden akan segera mengesahkannya.

Dua hari terakhir ini, media-media di Amerika dan Inggris sedang ramai menyerang Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, setelah berhasil menggagalkan upaya kudeta, Sabtu (16/07/2016) yang lalu. Hal yang mencolok adalah mengapa media-media tersebut bersepakat pandangannya seakan dipublikasikan oleh satu pimpinan redaksi. Pandangan itu adalah bahwa Erdogan telah mengeksploitasi kemenangannya melawan kudeta untuk memperkuat kediktatoran dan membungkam lawan-lawan politiknya.

Dunia internasional menyeru kepada semua pihak untuk menghormati sistem demokrasi di Turki. Hal ini menyusul pengumuman Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, bahwa upaya kudeta telah berhasil digagalkan, Sabtu (16/7/2016). Berikut beberapa pernyataan resmi beberapa negara terkait upaya kudeta di Turki.

Pemimpin kelompok oposisi Turki, Fethullah Gülen, membantah keterlibatan diri dan kelompoknya dalam upaya kudeta militer di Turki, Sabtu (16/7/2016) dini hari tadi. Lebih lanjut, Gülen juga mengecam upaya yang membahayakan kehidupan demokrasi itu. Dalam keterangan resminya, Gülen mengatakan, “Kami, pihak oposisi tidak memberikan dukungan dalam bentuk apapun kepada upaya intervensi militer dalam kehidupan berpolitik di Turki. Kami tidak memiliki hubungan apapun dengan upaya kudeta militer di Turki hari ini.”