Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Semua yang Bernyawa Akan Kembali Kepada-Nya

Semua yang Bernyawa Akan Kembali Kepada-Nya

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (inet)
Ilustrasi. (inet)

dakwatuna.com – Gumpalan air mata yang tertahan terlihat di sudut mata seorang wanita paruh baya. Sesak di dada memenuhi wanita itu saat melihat keadaan adiknya yang mengenaskan. Adiknya yang semula sehat bak binaragawan, kini terbaring lemah tak sadarkan diri di salah satu rumah sakit di Jakarta.

Pria yang sedang terbaring lemah itu adalah mantan pecandu narkoba yang telah bebas dari jerat-jerat narkotika selama delapan tahun terakhir. Diagnosa yang dokter katakan, ia menderita penyakit meningitis. Penyakit yang memakan habis tubuh pria itu hingga tonjolan-tonjolan tulang berbalut kulitlah yang tersisa. Setelah dirawat intensif selama 25 hari, pria itu mengembuskan napas terakhir di depan keempat kakaknya yang dihubungi pihak rumah sakit malam itu.

Keluarga pria itu dihubungi oleh pihak rumah sakit karena kondisi adik bungsu mereka yang semakin kritis. Keempat kakaknya sudah siap dengan keadaan terburuk yang harus mereka alami. Walau di mulut terucap kata ikhlas, mata tetap menunjukkan kesedihan kehilangan seorang lagi anggota keluarga.

Sesaat setelah kepergian pria itu yang menjelang tengah malam, jenazahnya dibawa ke rumah salah satu kakak perempuannya sebelum esok siang setelah ibadah shalat zuhur akan dimakamkan. Sanak saudara hingga tetangga sekitar berdatangan untuk sekedar mendoakan hampir tujuh jam lamanya.

Senantiasa terdengar alunan doa tiada henti. Pria itu meninggalkan seorang istri dan seorang putra yang berumur tiga tahun. Sang putra selalu menolak untuk melihat jasad ayahnya yang tertutup kain putih. Putranya menangis sejadi-jadinya sesaat setelah melihat wajah yang nampaknya ia kenal namun mengelak bila jasad yang terbujur kaku itu adalah ayahnya.

Tangis keluarga pria itu makin pecah saat pengurus jenazah akan mengafaninya dengan menggunakan kain putih bersih. Masih terselip rasa tak percaya yang dirasakan keluarganya saat harus menerima pil pahit bahwa pria itu benar-benar telah meninggalkan mereka semua. Walaupun berat, keluarga pria itu mengantarnya hingga peristirahatan terakhir di salah satu pemakaman umum di Jakarta Timur.

Pria itu dimakamkan dalam satu liang lahat yang sama dengan sang ibunda yang telah meninggal sepuluh tahun lebih dulu. Pilu terasa saat putra dari pria itu mengatakan bahwa ia tidak ingin mencium tangan ayahnya. Sontak tangis dari keponakannya yang telah mengamati sejak tadi pecah. Mendadak sesak di dadanya memuncak hingga air mata yang telah dibendungnya sejak tadi mengalir tanpa henti.

Sang keponakan masih tak percaya bahwa pamannya telah tiada, tetapi ia berusaha untuk ikhlas. Mungkin ini jalan terbaik yang Tuhan gariskan untuk pamannya. Kakak-kakak pamannya itu berusaha ikhlas demi kebaikan adik bungsu mereka. Inilah jalan terbaik pikir mereka daripada sang adik harus terus menerus tersiksa karena penyakit yang menyerangnya.

Penyakit yang memakan tubuhnya ini meninggalkan bekas pada jasadnya. Saat masih dalam perawatan intensif di rumah sakit, pria itu kesuliatan bernapas hingga tenggorokannya harus dilubangi agar oksigen dapat masuk ke dalam tubuhnya. Namun, sudah menjadi kehendak-Nya, hanya berselang beberapa jam pria itu harus menghembuskan napas terakhir dengan sebuah lubang di sisi kanan lehernya.

“Tiap-tiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati” (QS. Ali ‘Imran: 185). Kematian datang tak memandang siapa dan kapan. Selamat jalan, semoga amal dan ibadah yang telah  pria itu kumpulkan selama di dunia, kelak dapat menjadi bekal saat hari pertanggungjawaban nanti. (dakwatuna.com/hdn)

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Seorang mahasiswi yang lahir pada 1997. Putri pertama dan sedang mencoba mengembangkan potensi dalam dirinya.

Lihat Juga

Gaza Eksekusi Mati 3 Orang Mata-Mata Israel

Figure
Organization