Topic
Home / Berita / Nasional / Tangis Ronny Pecah saat Bacakan Lagi Status FB Yanni ‘Libels’ di Pemakaman

Tangis Ronny Pecah saat Bacakan Lagi Status FB Yanni ‘Libels’ di Pemakaman

Ronny Sianturi menangis saat membacakan status facebook Yani 'Libels'. (liputan6.com)
Ronny Sianturi menangis saat membacakan status facebook Yani ‘Libels’. (liputan6.com)

dakwatuna.com – Jakarta.  Ronny Sianturi merupakan salah satu sahabat dari Yanni ‘Trio Libels’. Usai pemakaman Ronnie kembali membacakan status Facebook Yanni yang membuatnya menangis.

Dari sejak kabar kematian Yanni, Ronny merupakan sosok yang begitu tegar. Ia tak sekalipun tampak meneteskan air mata. Tapi setelah membaca posting-an puisi Yanni di jejaring sosial itu, air mata Ronny pun tak bisa dibendung lagi.

“Dari kemarin saya berusaha untuk tidak menangis di depan teman-teman karena saya harus lebih kuat dari mereka. Tapi pas semalam saya menyendiri baca postingan Facebook-nya” kata Ronny sambil menyeka air matanya di TPU Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis, (26/3/2015).

Berikut puisi Yanni di Facebook yang kembali dibacakan Ronny:

“Ini bukan nasehat, saya pikir… saya pikir. saya pikir hidup itu harus banyak meminta ternyata harus banyak memberi. Saya pikir sayalah orang yang paling hebat ternyata ada langit diatas langit. Saya pikir kegagalan itu final ternyata hanya sukses yang tertunda. Saya pikir sukses itu harus kerja keras ternyata kerja cerdas. Saya pikir kunci surga ada di langit ternyata ada di hatiku.

Saya pikir tuhan selalu mengabulak setiap permintaan ternyata tuhan hanya memberikan yang kita perlukan. Saya pikir makhluk yang paling bisa bertahan hidup adalah yang paling pintar atau yang paling kuat ternyata yang paling cepat merespon perubahan. Saya pikir keberhasilan itu karena turunan ternyata karena ketekunan.

Saya pikir kecantikan luar yang paling menarik ternyata inner beutu yang lebih menawan. Saya pikir kebahagiaan itu ketika mengengok ke atas ternyata ketika melihat ke bawah. Saya pikir usia manusia itu di ukur dari bulan dan tahun ternyata di hitung dari apa yang telah dilakukannya kepada orang lain.

Saya pikir yang paling berharga itu uang dan kekuasaan emas permata ternyata bukan juga yang paling penting dan paling mahal itu kesehatan dan nama baik,”

Yanni wafat karena serangan jantung di Bandara Soekarno-Hatta. Ia meninggal di usia 51 tahun. (tribunnews/sbb/dakwatuna)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.

Lihat Juga

Dianggap Hina Muslim, Facebook Blokir Akun Milik Putra Netanyahu

Figure
Organization