Topic
Home / Berita / Silaturahim / Sowan Ke Tokoh NU, Ketua PWNU Lampung diberi Wejangan

Sowan Ke Tokoh NU, Ketua PWNU Lampung diberi Wejangan

PWNU Lampung melakukan silaturahim ke rumah Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Lampung KH Ismail Sanjaya di Kecamatan Sukadana Lampung Timur, Sabtu (20/12).
PWNU Lampung melakukan silaturahim ke rumah Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Lampung KH Ismail Sanjaya di Kecamatan Sukadana Lampung Timur, Sabtu (20/12).

dakwatuna.com – Lampung Timur. Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Lampung melakukan silaturahim ke rumah salah satu Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Lampung KH Ismail Sanjaya di Kecamatan Sukadana Lampung Timur, Sabtu (20/12).

Rombongan PWNU Lampung diantaranya KH Ngaliman Marzuqi Rais Syuriah PWNU Lampung, KH Soleh Bajuri Ketua PWNU Lampung, KH Imam Zuhdi Adnan Ketua PCNU Lampung Timur, Rudi Santoso PWNU Lampung, Mansyur PWNU Lampung. Rombongan PWNU Lampung memperlihatkan rasa khidmatnya pada KH. Ismail Sanjaya Tokoh NU Lampung ketika menyalaminya.

Rombongan sampai dikediaman KH Ismail Sanjaya pukul 10.00 Wib. “Saya sangat bahagia mendapat kunjungan silaturahmi PWNU Lampung, monggo silahkan dinikmati dulu kopi hangat dan makanan seadanya selanjutnya kita dialog sederhana digubuk saya ini,” ujar KH Ismail Sanjaya sambil tersenyum.

Pada kesempatan ini KH Soleh Bajuri menyampaikan rasa syukurnya bisa bertemu KH Ismail Sanjaya. “Mudah-mudahan KH Ismail Sanjaya, selalu diberikan kesehatan dan panjang umur. Saya dan PWNU Lampung datang kemari bermaksud menjalin silaturahmi dan untuk meminta nasehat serta wejangan KH. Ismail Sanjaya, Sehingga spirit berdedikasi kepada Nahdatul Ulama NU semakin kuat. Kami sadari tantangan yang kami hadapi saat ini sebenarnya tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan kiprah perjalanan NU Lampung dimasa KH Ismail Sanjaya,” tuturnya.

KH Ismail Sanjaya pun langsung menanggapi sambutan dari KH Soleh Bajuri. “Saya lahir dari keluarga NU, ayah saya bernama KH Marhasan Mantan Ketua PWNU Lampung tahun 1954, Ketika saya masih kecil orang tua saya mengatakan bahwa NU adalah ormas terbesar di Indonesia, masa keemasan NU ada pada masa Hadratussyaikh Hasyim Asyari. Semangat pada masa tersebut sangat membara. Karena dengan keterbatasan sarana masih bisa untuk berkhidmat untuk umat,” paparnya.

Dia menjelaskan, melayani dengan sepenuh hati adalah sebuah ibadah yang terus dilestarikan sebagaimana melestarikan Aswaja. Dahulu, lanjutnya, cikal bakal NU Lampung terlahir dari Lampung Tengah. Lampung Tengah yang sangat luas wilayahnya melakukan pemekaran hingga menjadi beberapa kab/kota. Sehingga membuat NU segera melebarkan sayap diwilayah tersebut. “Pada saat itu saya dipilih menjadi Ketua PCNU Lampung tengah, keberadaan NU dimasa itu sangat dirasakan oleh masyarakat karena peduli dengan nasib rakyat. Pengurus NU juga mengerahkan segenap potensi untuk melayani dan membangun masyarakat, sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan masyarakat,” tambah KH Ismail Sanjaya.

Lebih lanjut dia menambahkan, menjelang pemilu dirinya dicalonkan oleh warga NU sebagai anggota DPRD Lampung Timur yang sebelumnya lampung timur ini masih masuk wilayah Lampung Tengah. “Dengan memiliki komitmen kerakyatan yang kuat bismillah saya mencalonkan diri dan terpilih menjadi Anggota DPRD Lampung Timur disaat itu,” ungkapnya.

Selain itu, dia menambahkan, pada saat pemilihan Ketua DPRD Lampung timur dirinya terpilih menjadi Ketua DPRD Lampung Timur. Pada saat itu dia selalu ingat pesan orang tuanya bagaimana harus peduli terhadap nasib yang menimpa masyarakat yang tidak mampu dan kesulitan dalam ekonomi serta pendidikan yang semakin mahal.

“Saya menyadari bahwa duduknya saya di DPRD Lampung Timur tidak lepas dari dukungan warga NU yang bersatu. Basis NU yang sangat besar di daerah pemilihan saya menghantarkan saya sebagai Ketua DPRD Lampung Timur. Maka dengan amanah yang diberikan, saya berkomitmen menjaga tradisi dan budaya NU, sebuah tradisi dan budaya yang diwariskan sesepuh NU,” imbuhnya.

Dia berharap, mudah-mudahan warga NU dapat melestarikan dan senantiasa meletakkan landasan perjuangan dalam konsep iman.

Beberapa bulan yang lalu saya mendapat kabar gembira dari PWNU Lampung bahwa PWNU Lampung akan mendirikan Universitas NU Lampung. Lalu saya mengatakan saya memiliki tanah kurang lebih 5 hektar dan akan saya wakafkan untuk universitas tersebut, supaya usaha mengamalkan aswaja terus membumikan. Saya berpesan kepada KH Soleh Bajuri untuk mengingatkan agar PCNU dan PWNU Lampung untuk menjaga semangat mengabdi kepada Nahdatul Ulama NU Lampung,” tutupnya. (abr/dakwatuna)

Redaktur: Abdul Rohim

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Seorang suami dan ayah

Lihat Juga

Terima Kunjungan Pengurus PWNU, Anies Dititipkan Amanah Ubah Jakarta

Figure
Organization