Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Muhasabah Cinta

Muhasabah Cinta

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

 

Ilustrasi. (flickr.com/photos/lordv)
Ilustrasi. (flickr.com/photos/lordv)

dakwatuna.com – Kehidupan yang telah diberikan oleh Allah sekarang ini merupakan suatu anugerah yang sangat indah tiada duanya. Semua yang Allah berikan kepada para makhluk-Nya selalu diberikan kecukupan. Tiada yang kurang dari apapun jua. Subhanallah, begitu indahnya nikmat yang Allah berikan kepada kita wahai sahabat.

Sebagai manusia biasa yang penuh kekurangan dan kelemahan ini, masih banyak hal yang harus kita perbaiki dalam mengarungi kehidupan ini. Terkadang, tidak jarang kita mengeluh ketika mendapatkan cobaan dalam hidup. Ya, kita hanya manusia biasa yang tak luput dari kekurangan. Tidak semua masalah kita sikapi dengan cara yang dewasa pula dan tak jarang kita sesegera mungkin berputus asa dan bersu’uzhan kepada Allah, na’udzubillah.

***

Malam itu, aku bersama temanku, panggil saja temanku itu Asma, ia teman sekelasku. Ia menemaniku mengambil hasil tes darah. Kegiatan tes darah ini, setiap bulan rutin harus aku lakukan. Karena sesuatu penyakit yang aku derita. Sambil menyusuri jalan setiap jengkal jalan kota Bandung, kami bercengkerama. Asma tahu, kegelisahan yang merasuk hatiku. Aku khawatir sekali dengan kesehatanku. Beberapa minggu ini aku sangat disibukkan oleh kegiatan kuliah yang memang harus aku selesaikan.

***

Orang tua mana, yang tidak sedih mendengar anaknya divonis suatu penyakit yang lumayan menakutkan. Ditambah lagi dengan ocehan dokter yang sangat galak dalam mengutarakan masalah penyakitku itu. Wah, bertambah intensitas stresku ketika itu, apalagi melihat wajah ibuku. Wajahnya yang mulai menua, memperlihatkan ekspresi yang tidak kalah terkejutnya denganku. Tetapi, aku hanya bisa tersenyum. Aku tak menyalahkan siapa-siapa. Ini takdirku. Takdir yang harus aku jalani dan lewati. Sebagai manusia biasa, aku hanya berdoa dan terus berusaha agar aku bisa sehat kembali seperti teman-temanku.

***

Wahai… Pemilik nyawaku
Betapa lemah diriku ini
Berat ujian dari-Mu
Kupasrahkan semua pada-Mu

Tuhan… Baru ku sadar
Indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini kuharapkan cinta-Mu

Reff. :
Kata-kata cinta terucap indah
Mengalun berdzikir di kidung doaku
Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku
Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah selama ini
Ya ilahi….
Muhasabah cintaku…

Tuhan… Kuatkan aku
Lindungiku dari putus asa
Jika ku harus mati
Pertemukan aku dengan-Mu

(Muhasabah Cinta – Edcoustic)

Ya, selain orang tua dan teman-teman terdekatku, lagu ini juga menjadi salah satu keoptimisanku dalam proses kesembuhanku ini. Aku percaya, Allah tidak akan memberikan cobaan di luar batas kemampuan hamba-Nya dan dibalik cobaan itu ada hikmah yang harus disyukuri. Bahkan Allah menjanjikan kepada orang yang sakit apabila ia bersabar dan berikhtiar dalam sakitnya, Allah akan menghapus dosa-dosanya. “Tidaklah seorang muslim tertimpa derita dari penyakit kecuali Allah hapuskan dengannya (dari sakit tersebut) kejelekan-kejelekannya (dosa-dosanya) sebagaimana gugurnya dedaunan sebuah pohon”. (HR. Al-Bukhari dari Abdullah bin Mas’ud).

***

Muhasabah cinta, lagu indah untuk kita yang tengah berjuang melawan keputusasaan menghadapi segala cobaan dalam hidup ini. Sahabat, tetaplah optimis dan yakinlah akan ada pelangi setelah hujan, akan ada kebahagiaan setelah kesedihan.  Aamiin Allahuma Aamiin…

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Mahasiswi Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Program Studi Pendidikan Dasar semester III. Lahir bulan Februari tahun 1990, Tembilahan, Riau.

Lihat Juga

Semusim Cinta, Ajang Menambah Ilmu dan Silaturahim Akbar WNI Muslimah Se-Korea Selatan

Figure
Organization