Topic
Home / Pemuda / Cerpen / Inikah Cinta??

Inikah Cinta??

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

Ilustrasi (inet)
Ilustrasi (inet)

dakwatuna.com – Perpindahannya tujuh bulan yang lalu sering membuatnya gelisah. Mencoba untuk membangun bagian demi bagian penyusun kehidupan yang kemarin dia tinggalkan di kota sebelumnya. Tidak mudah ternyata membangun bangunan yang sama dengan bangunan yang telah kita bangun sebelumnya. Walaupun dapat membuat bangunan yang serupa namun tetap tak akan pernah sama. Bangunan kehidupan yang saling bahu-membahu berpartisipasi dalam suatu komunitas yang saling mengingatkan dalam kebaikan, mengingatkan akan hakikat diri ini sebagai seorang hamba yang mempunyai tugas untuk menyembahNYA, melaksanakan perintahNYA dan menjauhi laranganNYA, memberikan pelayanan kepada sesama, menyampaikan apa yang seharusnya dilakukan manusia kepada Rabbnya.

Lama pencarian subyek-subyek yang disangka serupa tapi ternyata yang ditemukan kebetulan sering tak sama. Sempat terasa gersang rasanya, karena kemudian dipertemukan dengan kondisi yang Allah khususkan untuknya dengan pertemuan yang sangat jauh dari kesejukan. Yang ada hanya hingar bingar kesenangan dunia yang tak pernah menyentuh adanya keberadaan hati. Tak jarang muncul tanya kenapa tiba-tiba berada dalam kondisi yang seperti itu? Tapi dia yakin bukan itu yang di inginkanNYA, bukan agar ia tetap diam di situ, bukan juga tetap menerima kondisi tanpa ada upaya menuju ke arah kehidupan yang menuju ke dalam kesejukan surgaNYA kelak.

Mencoba mencari sahabat yang dapat mengarahkan untuk saling mengingatkan dalam kebaikan. Terkadang sangatlah penting mengeluarkan jurus “sok kenal sok dekat”, namun hal ini dia lakukan demi mencari penunjuk arah menuju komunitas pemburu ilmu penyejuk hati dan pemburu peta arah agar selamat dunia akhirat.

“Antum ikut kajian nggak nanti sore?” tanyanya.

“Iya mas, saya nanti juga ikut kajian” jawab teman laki-laki yang baru dikenalnya di suatu acara kajian.

“Tapi ane nggak ada kendaraan kesananya” usahanya untuk mendapatkan kemudahan tumpangan ke tempat kajian itu.

“Tenang mas, nanti saya jemput” sahut teman baru tersebut.

Alhamdulillah… lega laki-laki itu dalam hati. Ini adalah awal untuk menyirami hati yang beberapa waktu terakhir ini krisis akan kesejukan ruhiyahnya. Beberapa waktu berlalu dengan kondisi pertemuan antara dua orang itu hanya terbatas pada saat kajian berlangsung setiap dua kali sepekannya. Di luar itu, keduanya disibukkan oleh aktivitas masing-masing di kampus.

Hingga tiba di suatu waktu keduanya tidak bertemu selama dua pekan karena dia terseret dalam kesibukan tugas kuliah sampai merebut waktunya untuk mengikuti kajian rutin di tempat itu. Setelah beberapa waktu, ketika semua kesibukan kampus agak mereda, dia terdiam sejenak, tiba-tiba ada yang tidak biasa yang dia rasakan. Ada sesuatu yang terasa menyesakkan dada, memori pun terpusat dengan sesosok teman yang biasa menjemputnya untuk kajian. Rasa itu kuat, ingin mengetahui kabarnya, ingin berkumpul lagi dalam acara kajian itu dengannya. Inikah cinta? Cinta karenaMU? Cinta karena Allah? Semoga. Semoga ini adalah dua orang yang saling mencintai karena Allah Subhanahu wa ta’alaa, berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah pula. Pertemuan itu karena Allah, dan bertemunya mereka karena keinginan mereka untuk selalu mendekat dengan Allah melalui ikhtiar keduanya untuk mengkaji lautan ilmuNYA.

Redaktur: Lurita Putri Permatasari

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (3 votes, average: 8.33 out of 5)
Loading...

Tentang

Guru Matematika. Mencoba untuk mencari ridha-Nya.

Lihat Juga

Meraih Kesuksesan Dengan Kejujuran (Refleksi Nilai Kehidupan)

Figure
Organization