Topic Archives: Krisis di Afrika Tengah

“Jika presiden Catherine Samba Panza, maka hal itu harus dilakukan secara serentak. Jangan sampai pelucutan senjata hanya menjadi strategi untuk menjadikan kami korban yang mudah dimangsa oleh Anti Balaka.”

Pertikaian terjadi mulai Senin (12/5/2014) lalu, di Dekoa, 300 km utara ibu kota, Bangui.

ICC menyatakan bahwa telah terjadi pembantaian yang sangat berbahaya di Afrika Tengah.

Ada pernyataan yang memprovokasi untuk terjadinya benturan antara milisi Kristen dan warga Muslim.

Milisi Kristen Afrika Tengah memotong kepala seorang warga Muslim, menyimpan kepalanya, dan membuang tubuhnya di jalanan.

Akibat pembantaian warga Muslim yang dilakukan oleh milisi Kristen telah mengakibatkan lebih dari 200 ribu orang meninggalkan Afrika Tengah.

Dengan demikian, warga Muslim di wilayah itu telah habis. Padahal beberapa bulan sebelumnya warga Muslim di Bossangoa berjumlah 10 ribu jiwa.

Seorang mantan jenderal dalam pasukan Seleka menyatakan keraguannya akan kemampuan pasukan pemelihara perdamaian PBB menghentikan aksi kekerasan dan menciptakan perdamaian di Afrika Tengah.

Konflik berbau SARA masih terus berkecamuk di Afrika Tengah. Kabar terakhir menyebutkan, ada 19.000 muslim yang kondisinya terancam di ibukota Bangui. Kondisi ini menunjukkan perseteruan antara milisi Seleka dengan milisi Anti-balaka belum juga berakhir, bahkan semakin meluas. Dan PBB maupun Uni Afrika sejauh ini dinilai telah gagal melerai perang sipil yang sudah memanas sejak bulan Desember 2013 lalu.

Milisi Kristen kembali menyerang warga Muslim yang berusaha untuk menyelamatkan diri dari pembantaian di Afrika Tengah. Karena serangan tersebut, warga Muslim akhirnya mengambil jalan hutan.