Hadits ini cukup terkenal, namun bagaimanakah kedudukan hadits tersebut? Hadits itu berbunyi: “Kita kembali dari Jihad kecil menuju jihad besar.” Berkata Imam Zainuddin Al Iraqi: Diriwayatkan oleh Al Baihaqi dalam kitab Az Zuhd dari hadits Jabir, dia berkata: “Di dalam sanadnya dha’if.”
Baca selengkapnya »Hadits Tentang Shalat Isyraq, Dhaifkah?
Assalamu ‘alaikum Ust. Ana mau Tanya, setelah shalat subuh terus berdzikir sampai terbit matahari dengan amalan tersebut akan mendapatkan pahala haji dan umrah sempurna, sempurna, bagaimana statusnya? Ana dengar di MTA –yang lagi terkenal ana dengar via radio- (karena menyebut sampai waktu dhuha) banyak ulama mendhaifkan, sementara Al Albani menshahihkannya. Mana yang benar? (081915039xxx)
Baca selengkapnya »Keluar dari Jamaah Umat Islam
Sesungguhnya Allah tidak akan mengumpulkan umatku -atau Beliau bersabda: umat Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam- di atas kesesatan, dan tangan Allah bersama jamaah, dan barang siapa yang menyempal maka dia menyempal menuju neraka.
Baca selengkapnya »Bulan Sya’ban (Bagian Terakhir: Kontroversi Berpuasa Setelah 15 Sya’ban, Terlarangkah?)
Puasa setelah separuh Sya’ban adalah boleh bagi: 1. yang memang sudah terbiasa puasa lalu kebiasaannya itu diteruskan ketika setelah 15 hari Sya’ban, 2. Yang melakukannya karena sebab khusus seperti senin kamis, dan puasa Daud. 3. Yang tidak membuatnya lemah.
Baca selengkapnya »Bulan Sya’ban (Bagian Ketiga: Hadits-hadits Seputar Nishfu Sya’ban)
“Jika datang malam nishfu Sya’ban maka shalatlah kalian pada malam harinya, dan berpuasalah pada siang harinya, karena sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada saat terbenamnya matahari, dan berkata: tidaklah orang yang minta ampunan kepada-Ku maka Aku ampuni dia, tidaklah orang yang meminta rezki maka Aku akan berikan dia rezki, tidaklah orang yang mendapat musibah maka Aku akan memberinya pertolongan, dan tidaklah ini dan itu, hingga terbitnya matahari.”
Baca selengkapnya »Bulan Sya’ban (Bagian Kedua: Larangan pada Bulan Sya’ban)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang berpuasa pada yaumusy syak (hari meragukan), yakni sehari atau dua hari menjelang Ramadhan. Maksud hari meragukan adalah karena pada hari tersebut merupakan hari di mana manusia sedang memastikan, apakah sudah masuk 1 Ramadhan atau belum, apakah saat itu Sya’ban 29 hari atau digenapkan 30 hari, sehingga berpuasa sunah saat itu amat beresiko, yakni jika ternyata sudah masuk waktu Ramadhan, ternyata dia sedang puasa sunah.
Baca selengkapnya »Bulan Sya’ban (Bagian Pertama: Amalan dan Keutamaannya)
Bermakna bercabang (asy-Sya’bu) atau berpencar (At-Tafriq), karena banyaknya kebaikan pada bulan itu. Kebiasaan pada zaman dahulu, ketika bulan Sya’ban mereka berpencar mencari sumber-sumber air.
Baca selengkapnya »Taujih Nabawi Untuk Qiyadah
Taujih ini juga kami ambil dari hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkenaan dengan para pemimpin dan kepemimpinan. Mudah-mudahan hadits-hadits ini bisa dijadikan renungan kita bersama, khususnya para qiyadah agar bisa menjadi qiyadah mukhlishah, dan membimbing kami menjadi jundiyah muthi’ah.
Baca selengkapnya »Berpura-pura Jadi Pengemis Demi Berguru Pada Imam Ahmad
Saat itu ia ingin sekali belajar pada salah satu imam empat, Imam Ahmad. Ia pun berangkat dari Eropa, menyeberangi Laut Tengah menuju Afrika, kemudian melanjutkan perjalanan panjang ke Baghdad, Irak, tempat tinggal Imam Ahmad.
Baca selengkapnya »Pemberitaan Media Mainstream Sudah Masuk Kategori Ghibah dan Iftira’
Isi dan cara pemberitaan media mainstream melupakan etika jurnalis. Apa yang dilakukan media mainstream pada kasus LHI sudah sangat berlebihan. Dalam konteks ini, maka apa yang dilakukan oleh media mainstream bis dikategorikan sebagai ghibah dan iftira', kebohongan.
Baca selengkapnya »