Arsip Kata Kunci: As-sisi

Penulis sekaligus analis politik Palestina, Yasser Azaatrh mengatakan, presiden Mesir, Abdulfatah As-Sisi bekerja sejalan dengan pendahulunya mantan presiden Husni Mubarok dalam hal berinteraksi dengan Israel untuk menjamin legalitasnya.

Para tenaga kerja asal Mesir yang bekerja di Libya menyatakan bahwa campur tangan rezim kudeta As-Sisi berdampak buruk bagi kehidupan dan pekerjaan mereka di negara tersebut.

Presiden Kudeta Mesir, Abdul Fatah As-Sisi, membantah dan tidak mengakui jika militer negaranya telah terlibat dalam serangkaian serangan militer di Libya guna mendukung perjuangan kelompok Jenderal Khalifah Haftar mengkudeta pemerintahan revolusi pasca tergulingnya diktator Muammar Qaddafi.

Presiden kudeta Mesir, Abdul Fattah, As-Sisi meminta kepada tim media yang menyertainya ke New York untuk tidak meragukan apa yang telah terjadi. Tragedi yang terjadi selama dua tahun terakhir memang harus terjadi.

Beberapa media nasional Turki, hari ini Sabtu (27/9/2014) memuat berita penolakan Presiden Erdogan duduk semeja makan dengan para pelaku kudeta militer di Mesir.

Dalam sambutannya di depan majelis umum PBB Rabu (24/9/2014) kemarin, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menuntut PBB untuk mendukung demokrasi, dan tidak mengakui pemerintahan yang terbentuk dengan membunuhi ribuan orang.

Magdi Khalil, pengamat politik dan juga aktivis Kristen Koptik, mengungkapkan tentang rencana mobilisasi komunitas Kristen Koptik yang saat ini merantau di Amerika untuk memberikan dukungan kepada presiden kudeta di Mesir, Abdul Fattah As-Sisi, di depan gedung markas PBB.

Dewan HAM PBB, menyebut pembubaran paksa demonstran di R4BIA Adawiyah, pertengahan Agustus tahun lalu, sebagai sebuah kejahatan yang mempunyai cakupan sejarah dan tidak bisa begitu saja dilupakan.

Semasa memerintah, Presiden Muhammad Mursi mempunyai sikap yang tegas berkenaan dengan pembangunannya demi memelihara hak rakyat Mesir atas sungai Nil. Karena sungai terpanjang di dunia ini adalah urat nadi kehidupan jutaan rakyat Mesir.

Humaidan juga menyatakan telah menemukan beberapa bukti yang menguatkan keterlibatan dua negara tersebut. Temuan ini yang membuat semakin besar tekad Libya membawa kasus ini ke ICC.