Internasional

Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI-MPO) mempertanyakan diamnya dunia internasional khususnya Dewan Keamanan PBB terhadap agresi Israel atas Palestina. Hampir 70 tahun, warga negara Palestina yang merdeka terus berjatuhan karena konflik dengan Israel. Bukan hanya konflik agama, tapi juga hukum dan hak asasi manusia, serta politik internasional.

Sejumlah media Israel mengklaim bahwa sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, juga mengobarkan psy war (perang mental) kepada warga Yahudi bersamaan dengan serangan roket rakitan yang ditembakkan ke wilayah Israel dari Jalur Gaza.

Kepala Biro Politik Hamas, Khalid Misya’al, mengungkapkan (9/7/2014) bahwa berbagai komunikasi dilakukan dari seluruh penjuru dunia meminta Hamas dan Israel melakukan gencatan sejata.

Gerakan perlawanan rakyat Palestina, Hamas, menyatakan bahwa pasukan Brigade Izzudin Al-Qassam (sayap militernya) siap menghadapi serangan darat Israel.

Memasuki hari kedua operasi militernya ke Jalur Gaza (9/7/2014), tentara Israel menembakkan serangan ke lebih 500 sasaran yang mengenai rumah-rumah penduduk, masjid, dan area pertanian di kawasan tersebut.

Direktur badan intelijen negara Mesir, Muhammad Farid At-Tuhami, berkunjung ke Israel dua hari sebelum dimulainya serangan ke Gaza.

Sebagai balasan atas beberapa kali serangan udara militer Israel ke wilayah Gaza Palestina, Hamas menembakkan roket-roketnya ke wilayah Palestina yang dijajah oleh Israel. Di antara roket-roket tersebut menghujani lokasi militer Zionis Israel, sebagaimana yang dapat dilihat dalam video yang dirilis oleh Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP), Kamis tengah malam (10/7/2014).

IUMS juga mengajak umat Islam untuk selalu bersiap membantu dan membela perjuangan rakyat Palestina.

“Orang yang tetap dalam posisi netral dalam konflik Palestina berarti mendukung Israel. Tidak mengapa bersikap netral dalam perseteruan antara Hamas dan Fatah, tapi dalam konflik Palestina-Israel sikap tersebut tidak bisa diterima."

Lembaga bantuan kemanusiaan Turki (IHH) menyatakan telah berhasil menyampaikan bantuan kemanusiaan kepada lebih dari 3 juta warga Suriah.