Topic
Home / Pemuda / Puisi dan Syair (halaman 72)

Puisi dan Syair

Menjaga Cinta Karena-Nya

Kita yang tak pernah menyangka, Berusaha saling berbaik sangka, Ridha pada takdir Allah dan berjalannya waktu saja, Menjaga agar hati ini tak jauh terluka, Tertunggangi motivasi buta bukan karenaNya, Keraguan di antara batas tipis makna cinta sebagai fitrah atau nafsu saja, Di batas makna cinta yang akan memuliakan atau menjerumuskan kita.

Baca selengkapnya »

Angkasa Bumi

Di atas sana ada angkasa, Taman langit yang berkilau dengan beragam perbendaharaannya, Ada bintang berkilau di sana, Cahayanya yang berkedip, Bukan sedetik ia singgah, Namun berjuta-juta tahun menjadi sebuah proses, Ada juga bulan, Bias mentari yang ia sisakan, Tuk temani lelapnya tidur kami.

Baca selengkapnya »

Jakarta yang Kami Ingin

Kami ingin Jakarta menjelma kota, tanpa lambaian duka-duka, sepanjang jalan raya, tanpa nestapa yang selalu berdesakan, di antara lampu-lampu merah, rumah-rumah kardus atau triplek, dan genangan airmata bercampur tangis, Ciliwung yang tak pernah berhenti. Kami ingin Jakarta menjelma kota, yang pohon-pohonnya tak lagi meranggas digunduli, kota yang tak lagi setia dalam gigil, menampung banjir setiap tahun.

Baca selengkapnya »

Lautan Rindu

Jiwa ini dipenuhi lautan rindu, Rindu pada sang Rasul mulia, Agar ibadah bukanlah kewajiban tapi ekspresi kesyukuran. Jiwa ini merindu Abu Bakar As Shidiq, Agar selalu kubenarkan bisikan kebaikan dari hatiku. Jiwa ini merindu Umar bin Khattab, Agar tak pernah takut diri ini menegakkan kebenaran. Jiwa ini merindu Utsman bin Affan, Agar bisa menikmati indahnya lantunan Qur’an saat Qiyamullail.

Baca selengkapnya »

Bergulir

Beragam laporan bahagia sore ini telah tersave di memoriku, Memberikan beragam apresiasi yang menyeruak muncul, Ada bahagia, namun juga dukanya. Aku tahu, ini bukan kali biasa, Ketika orang-orang terdekat mencapai puncak suksesnya, Sementara aku masih terduduk jatuh di lembahnya.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization