Jihad yang sempurna dilakukan dengan jiwa, harta dan lisan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Berjihadlah kalian menghadapi kaum musyrikin (kafirin) dengan harta, jiwa dan lisan kalian.” (HR. Abu Daud dan lainnya). Itulah jihad yang sempurna dan totalitas. Namun demikian, dalam keadaan tertentu bisa saja ada sesuatu yang menghalangi orang untuk dapat berjihad secara langsung. Dalam keadaan demikian tidak berarti ia tidak mengambil bagian dalam jihad sama sekali.
Baca selengkapnya »Kekuatan Finansial (Quwwatul Maal), Bagian ke-2
Allah SWT adalah Dzat yang memberikan jaminan rezki kepada kita, ini menunjukkan bahwasanya Allah pun berhak mengatur peruntukan rezki yang ada pada kita. Manusia yang tidak menyadari akan hal ini menganggap bahwasanya rezki itu adalah hasil kerja kerasnya sendiri tanpa ada campur tangan Allah SWT. Perilaku ini digambarkan oleh Allah SWT ketika menceritakan tentang kepicikan Karun.
Baca selengkapnya »Kekuatan Finansial (Quwwatul Maal), Bagian ke-1
Kita semua paham bahwa ada 5 (lima) kekuatan yang harus dimiliki kembali oleh umat Islam kalau kita mau maju. Kekuatan tersebut adalah kekuatan iman, kekuatan ilmu, kekuatan persaudaraan, kekuatan harta dan kekuatan angkatan perang. Seluruh kekuatan ini ternyata memang ada dalam masyarakat Rasulullah. Kita akan membahas satu kekuatan yang dapat kita jadikan pelajaran dalam pembinaan umat ini, yaitu kekuatan harta (Quwwatul Maal).
Baca selengkapnya »Teladan di Jalan Dakwah
dakwatuna.com – Al-Qudwah atau yang disebut dengan kata Al-Uswah bermakna contoh atau teladan. Kalimat yang tidak asing di telinga kaum muslimin apalagi bagi para aktifis dakwah. Al-Qqudwah merupakan dharuriyyatul hayat (keniscayaan) bagi kehidupan alam semesta, sebelum menjadi dharuriyyatul-Islam dan dharuriyyatud-dakwah. Setiap makhluk menirukan apa yang dilakukan oleh para pendahulunya. Secara …
Baca selengkapnya »Fiqh Ghazawat (Strategi Perang)
dakwatuna.com – Tanpa kita sadari “As-Shira’ bainal haq wal bathil”, pertarungan antara al-Hak dan batil terus berlangsung di tengah-tengah kehidupan kita. Persoalannya yang penting bagi kita adalah, sejauh mana kita berada dalam barisan yang hak dan memenangkan pertarungan melawan yang batil tersebut. Untuk memenangkan pertarungan ikhwah fillah, kita perlu menata …
Baca selengkapnya »Bahaya Sikap Sombong dan Senioritas
Sikap dan perilaku sombong, serta merasa tinggi hati mengakibatkan kerusakan struktur hubungan antara sesama. Bayangkan! Jika manusia saling merendahkan dan meremehkan yang satu dengan yang lainnya. Tidak saling hormat, tidak ada kewibawaan, tidak ada trust (saling tsiqah), tidak ada etika, tidak menghormati tata susila, apa jadinya kehidupan ini jika itu yang terjadi?
Baca selengkapnya »Kematian dan Persiapan Menghadapinya (Bagian ke-2)
Orang yang belum tepat Islamnya, orang yang belum tepat memahami kematian. Apakah pernah ada kesepakatan dengan kematian, sehingga ia tidak mati kecuali setelah bertaubat? Apakah ada seseorang di muka bumi ini meyakini dengan pasti bahwa ia akan hidup sampai esok hari? Atau orang yang mengatakan demikian telah membuat janji demikian di hadapan Allah.
Baca selengkapnya »Kematian dan Persiapan Menghadapinya (Bagian ke-1)
Orang mati tidak lagi makan, minum, mendengar, mengenal, berfikir, tidak merasa apa yang ada menurut pandanan kita, tidak berkembang, tidak bernafas, tidak menikah, tidak melahirkan anak. Orang hidup sebaliknya. Sesungguhnya semua yang hidup akan dipaksa mati. Dia harus mati. Karena kematian dan kehidupan tidak ada di tangannya, akan tetapi ada di tangan Allah. Pemilik segala sesuatu. Melakukan apa yang diinginkan.
Baca selengkapnya »Tafsir Surat An-Naba’
Surat ini dimulai dengan pertanyaan yang mengisyaratkan dan mengesankan besar dan agungnya hakikat yang mereka perselisihkan. Yaitu, persoalan besar yang tidak ada keraguan padanya dan tidak ada syubhat. Pertanyaan ini diakhiri dengan mengemukakan ancaman kepada mereka terhadap hari yang kelak akan mereka ketahui hakikatnya.
Baca selengkapnya »Manhaj Haraki Dalam Hijrah Nabi
dakwatuna.com – Sebuah rencana makar telah difokuskan oleh kaum musyrikin Mekah kepada Rasulullah saw., hal ini dilakukan setelah mereka berkali-kali gagal melakukan upaya menghalangi mencegah, mengintimidasi, menteror dan sebagainya. Sasaran utama mereka adalah para pengikut Rasulullah yang terdiri dari orang-orang lemah dan tidak memiliki dukungan kuat dari kabilahnya maupun tokoh …
Baca selengkapnya »