Topic
Home / Tim Kajian Manhaj Tarbiyah (halaman 15)

Tim Kajian Manhaj Tarbiyah

Lembaga Kajian Manhaj Tarbiyah (LKMT) adalah wadah para aktivis dan pemerhati pendidikan Islam yang memiliki perhatian besar terhadap proses tarbiyah islamiyah di Indonesia. Para penggagas lembaga ini meyakini bahwa ajaran Islam yang lengkap dan sempurna ini adalah satu-satunya solusi bagi kebahagiaan hidup manusia di dunia dan akhirat. Al-Qur�an dan Sunnah Rasulullah saw adalah sumber ajaran Islam yang dijamin orisinalitasnya oleh Allah Taala. Yang harus dilakukan oleh para murabbi (pendidik) adalah bagaimana memahamkan Al-Qur�an dan Sunnah Rasulullah saw dengan bahasa yang mudah dipahami oleh mutarabbi (peserta didik) dan dengan menggunakan sarana-sarana modern yang sesuai dengan tuntutan zaman.

Tafsir Surat Al-Ikhlash

Surat ini Makkiyah, terdiri dari 4 ayat. Merupakan surat tauhid dan pensucian nama Allah Taala. Ia merupakan prinsip pertama dan pilar tama Islam. Oleh karena itu pahala membaca surat ini disejajarkan dengan sepertiga Al-Qur'an. Karena ada tiga prinsip umum: tauhid, penerapan hudud dan perbuatan hamba, serta disebutkan dahsyatnya hari Kiamat. Ini tidaklah mengherankan bagi orang yang diberi karunia untuk membacanya dengan tadabbur dan pemahaman, hingga pahalanya disamakan dengan orang membaca sepertiga Al-Qur'an.

Baca selengkapnya »

Para Wanita Shalihah dan Mujahidah (bagian ke-1): Rabi’ah Adawiyah

Nama lengkapnya adalah Rabi'ah binti Ismail bin Hasan bin Zaid bin Ali bin Abi Thalib. la senantiasa dimintai sebuah fatwa dari beberapa pembesar-pembesar sufi masanya. Rasa ketakutannya kepada Allah telah menjadikannya sebagai seorang wanita yang senantiasa menangis. Ini tampak sekali di saat ia mendengar seorang laki-laki membaca ayat-ayat Al-Qur'an yang berhubungan dengan Neraka di hadapannya, ia langsung berteriak dan tersungkur karena rasa ketakutannya terhadap api neraka.

Baca selengkapnya »

Menutup Aurat (Bagian ke-7): Pakaian Untuk Berfoya-foya dan Kesombongan

Berlebih-lebihan, yaitu melewati batas ketentuan dalam menikmati yang halal. Dan yang disebut kesombongan, yaitu erat sekali dengan masalah niat, dan hati manusia itu berkait dengan masalah yang zhahir. Dengan demikian apa yang disebut dengan kesombongan itu ialah bermaksud untuk bermegah-megah dan menunjuk-nunjukkan serta menyombongkan diri terhadap orang lain. Padahal Allah sama sekali tidak suka terhadap orang yang sombong.

Baca selengkapnya »

Akhlaq yang Baik (bagian ke-4): Bertutur Kata yang Baik

“Dari ‘Adiy bin Hatim RA berkata: Nabi Muhammad saw pernah menyebutkan tentang neraka, kemudian berlindung diri darinya dan mengekspresikan dengan wajahnya. Kemudian menyebutkan neraka lalu berlindung diri darinya dan mengekspresikan dengan wajahnya. Kemudian menyebutkan neraka dan berlindung diri darinya dan mengekspresikan dengan wajahnya. Syu’bah berkata: kemungkinan dua kali, lalu saya tidak ragu. Kemudian Rasulullah saw bersabda: Takutlah neraka walaupun hanya dengan sebutir kurma, jika tidak ada maka dengan tutur kata yang baik.” (HR Al Bukhari)

Baca selengkapnya »

Wanita-Wanita Pengukir Sejarah (bagian ke-20): Ummu Sulaim

Nama aslinya adalah Syahlah binti Mulhan bin Khalid bin Zaid bin haram. la berasal dari kaum Anshar yang berkebangsaan al Khuzrajiah. la merupakan salah satu dari orang-orang yang awal masuk Islam. Saudara laki-lakinya adalah Abdullah bin haram yang dianggap sebagai salah satu Qura' (orang-orang yang menghafal al Qur'an) yang meninggal dunia secara syahid di Bi'ri Maunah.

Baca selengkapnya »

Menutup Aurat (Bagian ke-6): Dilaknatnya Laki-laki Menyerupai Perempuan dan Perempuan Menyerupai Laki-laki

Rasulullah SAW pernah mengumumkan, bahwa perempuan dilarang memakai pakaian laki-laki dan laki-laki dilarang memakai pakaian perempuan. Di samping itu beliau melaknat laki-laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki. Termasuk di antaranya, ialah tentang bicaranya, geraknya, cara berjalannya, pakaiannya dan sebagainya.

Baca selengkapnya »

Akhlaq yang Baik (bagian ke-3): Menyayangi Manusia dan Hewan

"Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah saw berdiri shalat, kami berdiri bersamanya. Lalu seorang a’rabiy (Arab Badui) berkata dalam shalatnya: Ya Allah ampunilah saya dan Muhammad, dan jangan seorang pun Engkau ampuni bersama kami. Maka ketika Nabi Muhammad salam (selesai shalat) berkata kepada A’rabiy tadi: Sesungguhnya engkau telah mempersempit yang luas, maksudnya adalah rahmat Allah." (HR Al Bukhari)

Baca selengkapnya »
Figure
Organization