Topic
Home / Drs. Ahmad Yani (halaman 2)

Drs. Ahmad Yani

Drs. H. Ahmad Yani adalah Ketua Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Dakwah (LPPD) Khairu Ummah, Ketua Majelis Dai Paguyuban Ikhlas, Ketua Redaksi�www.nuansaislam.com dan pengurus Koordinasi Dakwah Islam (KODI) DKI Jakarta. Selain itu juga sebagai anggota Majelis Syura Ikatan Dai Indonesia (IKADI). Aktif berdakwah dengan memberikan ceramah, pelatihan dai dan manajemen masjid di seluruh wilayah Indonesia, pernah juga berdakwah di Eropa dan Jepang serta televisi dan radio.� Dakwah tulisan selain melalui website juga menulis di media Islam dan menerbitkan buku yang hingga kini sudah mencapai 27 judul. Semua ini dilakukan atas hasil didikan Almarhum Aba H. Nafsih dan Ibu Hj. Syarifah. Semoga pahalanya mengalir untuk beliau.

Khutbah Jum’at: Empat Sikap Terhadap Kesalahan

Manusia seringkali disebut sebagai makhluk yang tidak luput dari salah dan dosa, namun ungkapan ini bukan berarti dengan seenaknya ia bisa melakukan perbuatan yang bernilai dosa itu, sehingga bila ia melakukan perbuatan dosa, itupun sifatnya sebagai dosa yang tidak disengaja atau karena ia tidak paham bahwa hal itu sebagai sesuatu yang bernilai dosa. Agar tidak berakibat fatal atas dosa yang telah dilakukan itu, ada empat sikap penting yang harus kita tunjukkan terhadap kesalahan.

Baca selengkapnya »

Ibadah Jum’at yang Memprihatinkan

Salah satu ibadah di masjid, termasuk di perkantoran adalah Shalat Jum’at, ini merupakan salah satu aktivitas peribadatan yang sangat strategis nilainya, karena: Pertama, Diikuti oleh seluruh kalangan jamaah dalam jumlah yang banyak mulai dari jamaah yang paling tua sampai kanak-kanak, yang kaya maupun yang miskin, yang berkedudukan tinggi maupun rendah, dan sebagainya dan ibadah ini berlangsung dalam waktu yang sama dan bersifat rutin.

Baca selengkapnya »

Khutbah Idul Adha 1432 H: Bergerak dan Berkorban Dalam Kebenaran

Dari sekian banyak hal yang harus kita teladani dari Nabi Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia serta mengambil hikmah dari pelaksanaan ibadah haji yang sedang berlangsung di tanah suci, dalam kesempatan khutbah yang singkat ini ada empat hikmah yang menjadi isyarat bagi kaum muslimin untuk mewujudkannya dalam kehidupan ini, apalagi bagi kita bangsa Indonesia yang masih terus berjuang untuk mengatasi berbagai persoalan besar yang menghantui kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Baca selengkapnya »

Khutbah Idul Fitri 1432 H: Lima Cara Memperlakukan Hati

Ingatlah, di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Apabila ia baik, baiklah anggota tubuh dan apabila ia buruk, buruk pulalah tubuh manusia. Ingatlah, segumpal daging itu adalah hati (HR. Bukhari dan Muslim). Oleh karena itu hati harus kita perlakukan dengan baik dalam kehidupan ini. Melalui khutbah pada pagi ini akan kita bahas paling tidak lima hal yang harus kita perlakukan terhadap hati kita masing-masing.

Baca selengkapnya »

Belajar dari Ayah

Ayahku -kami biasa memanggilnya dengan Aba- bernama H. Nafsih bin H. Muhammad Entong, karena sudah menunaikan ibadah haji tahun 2007, banyak orang memanggilnya dengan Haji Nafsih, panggilan kecilnya Encih. Keponakan-keponakannya tidak memanggilnya dengan paman atau Encang, tapi mereka lebih suka memanggilnya dengan Aba, mungkin terasa lebih dekat di hati karena ia memang memiliki kedekatan hubungan kepada siapa saja, termasuk anak-anak kecil, apalagi keponakan, cucu dan cicit.

Baca selengkapnya »

Khutbah Idul Adha 1431 H: Membangun Kekuatan Umat

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan kenikmatan kepada kita dalam jumlah yang begitu banyak sehingga kita bisa hadir pada pagi ini dalam pelaksanaan shalat Idul Adha. Kehadiran kita pagi ini bersamaan dengan kehadiran sekitar tiga sampai empat juta jamaah haji dari seluruh dunia yang sedang menyelesaikan pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci. Semua ini karena nikmat terbesar yang diberikan Allah swt kepada kita, yakni nikmat iman dan Islam.

Baca selengkapnya »

Khutbah Idul Fitri 1431 H: Mewujudkan Hakikat Taqwa

Salah satu sikap yang harus kita miliki adalah rasa takut kepada Allah swt. Takut kepada Allah bukanlah seperti kita takut kepada binatang buas yang menyebabkan kita harus menjauhinya, tapi takut kepada Allah swt adalah takut kepada murka, siksa dan azab-Nya sehingga hal-hal yang bisa mendatangkan murka, siksa dan azab Allah swt harus kita jauhi. Sedangkan Allah swt sendiri harus kita dekati, inilah yang disebut dengan taqarrub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah).

Baca selengkapnya »
Figure
Organization