Topic
Home / Narasi Islam / Ekonomi / Mengenal Audit Berbasis Risiko

Mengenal Audit Berbasis Risiko

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (unsa.ba)

dakwatuna.com – Audit menurut Arens and Loebbecke (Auditing: An Integrated Approach, Edisi 8, 2000:9), adalah: Suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan serta menyampaikan hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.

Proses audit dilakukan oleh seorang auditor yang harus mempunyai sifat objektif, bertanggung jawab dan independen atau tidak memihak. Pada kegiatan bisnis dilakukan audit laporan keuangan yang dilakukan oleh akuntan publik untuk mengetahui seberapa wajar atau seberapa layak penyajian laporan keuangan ini dibuat oleh perusahaan dengan berpegang pada prinsip akuntansi yang berlaku secara umum.

Salah satu hal yang memegang peranan penting dalam meningkatkan pencegahan fraud dari sebuah perusahaan adalah adanya peranan efektif dan efisien dari Satuan Pengendalian Internal atau yang sering disebut dengan Internal Audit. Pemahaman yang mendalam akan sebuah proses, teknik serta langkah-langkah dalam melakukan proses audit akan memberi dampak yang positif bagi perusahaan terutama dalam meminimalkan suatu risiko yang akan dihadapi oleh perusahaan.(Rozmita Dewi Yuniarti Rozali, 2015).

Risk based audit merupakan sebuah metode atau cara yang digunakan oleh auditor internal dalam melaksanakan tugas auditnya, sehingga memberikan jaminan bahwa risiko yang ada sudah dikelola oleh pihak manajemen dengan baik dan memiliki batasan risiko yang tidak berdampak terhadap tujuan perusahaan. Dengan adanya metode pendekatan audit ini dapat membantu terpenuhinya tanggung jawab manajemen secara efektif. Pihak manajemen bertanggungjawab dalam memastikan pengendalian internal berjalan dengan baik dan proses manajemen risiko juga berjalan secara efektif, dari tanggung jawab manajemen tersebut maka risk based audit sangat penting untuk dijalankan.

Menurut Theodorus M Tuanakotta (2015:234) risiko audit adalah risiko memberikan opini audit yang tidak tepat (expressing an inappropriate audit opinion) atas laporan keuangan yang disalahsajikan secara material. Tujuan audit ialah menekan risiko audit ini ke tingkat rendah yang dapat diterima auditor (to reduce this audit risk to an acceptably low level).

Terdapat tiga langkah audit berbasis risiko. Pertama, risk assesment (menilai risiko) yaitu menjalankan prosedur penilaian risiko dengan mengidentifikasi risiko dalam laporan keuangan. Tugas auditor pada tahap ini adalah mencari peristiwa apa saja yang terjadi dan berpotensi terjadinya salah saji material pada laporan keuangan.

Kemudian setelah menjalankan prosedur yang pertama dilanjutkan dengan melaksanakan control risk (pengendalian risiko) yaitu melakukan identifikasi risiko salah saji material yang sudah dinilai pada tingkat laporan keuangan pada prosedur yang pertama.

Prosedur yang ketiga adalah reporting (pelaporan) dalam tahap ini audit memberikan pendapat dan tanggapan dari bukti-bukti yang telah diperoleh kemudian membuat laporan yang tepat dari kesimpulan yang didapatkan, agar memberikan kemudahan dalam pengambilan keputusan bagi pengguna laporan keuangan.

Daftar pustaka:

  • Rozmita Dewi Yuniarti Rozali, J. M. (2015). Pengaruh Pelaksanaan Risk Based Internal Auditing Terhadap Pencegahan Fraud. Jurnal Riset Akuntansi Dan Keuangan Program Studi Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia, 3(3), 831–836. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.17509/jrak.v3i3.6623
  • Tuanakotta, Theodorus M. 2015. Audit Kontemporer

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

syifa alkarimah

Lihat Juga

Harmonisasi Laporan Audit Bank Syariah Sebagai Tantangan Keuangan Islam di Masa Depan

Figure
Organization