Topic
Home / Berita / Silaturahim / Kembali Ke Titik Nol: Mendekap Rahmat Ilahi, Menembuskan Doa ke Langit

Kembali Ke Titik Nol: Mendekap Rahmat Ilahi, Menembuskan Doa ke Langit

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

dakwatuna.comTokyo – Meskipun suhu dingin di luar, hal ini tidak memupuskan keinginan para jamaah dan hadirin untuk mengisi balai Sekolah Republik Indonesia Tokyo. Minggu, 15/01, Keluarga Masyarakat Islam Indonesia, Jepang, mengadakan seminar Muslim Milioner yang bertajuk Kembali Ke Titik Nol: Melipat Gandakan Kesuksesan. Acara ini menghadirkan Abang Saptuari, Founder Sedekah Rombongan, dan Abang Teuku Wisnu. Keduanya membagi pengalaman ketika berhijrah menjadi hamba-hamba yang kemudian mengikuti setiap aturan Allah dalam langkah hidupnya saat ini.

Abang Saptuari, mengisahkan bagaimana dirinya yang sedari awal hidup dengan harta riba, kemudian Allah berikan sebuah ibrah dalam hidupnya, hingga akhirnya beliau pun kembali kepada aturan yang Allah berikan, yakni menjauhi riba dalam setiap urusan kehidupannya. Abang Teuku Wisnu, dalam kegiatan ini, mengisahkan bagaimana proses hijrahnya, hingga kemudian beliau menemukan sebuah jawaban kehidupan, yakni bahwa harta, jabatan, pangkat, atau pun ketenaran bukanlah hal yang dicari dalam ketenangan hidupnya, namun hidup dengan aturan Allah adalah jawaban akan ketenangan hati yang sebenarnya sangat dicarinya.

Acara seminar ini sendiri, terdiri atas 3 sesi, yang dilakukan sejak subuh ba’da kegiatan subuh berjamaah, dilanjut sharing bersama Abang Teuku Wisnu, mengenai tantangan pemuda di zaman ini. Lalu pada pagi pukul 10.00, dilanjutkan pada workshop bersama Abang Saptuari, mengenai bagaimana hidup tanpa riba, dan kemudian selepas dzuhur, dilanjutkan pada acara inti, yakni inspiring talk bersama Saptuari dan Teuku Wisnu.

Dalam sesi ini, begitu banyak pesan yang disampaikan para pembicara, bahwa proses berhijrah adalah proses yang harus disabari dan dibuktikan dengan perbuatan dan diazamkan dalam hati. Selain itu, dalam sesi ini, juga dilakukan aksi sedekah jamaah yang dilakukan oleh para hadirin untuk membantu pembangunan Masjid Indonesia Tokyo, yang saat ini sedang menunggu tahap penyelesaian, namun masih memiliki kekurangan dana yang harus diselesaikan hingga tenggat waktu 3 bulan.

Masjid Indonesia Tokyo sendiri berada di Meguro dan jika selesai pembangunannya maka merupakan masjid pertama yang merupakan hasil upaya dari masyarakat Indonesia. Abang Saptuari mengingatkan para hadirin, bahwa setiap diri kita haruslah menjadi semut-semut yang mampu bersatu padu dalam membangun Masjid Indonesia Tokyo.

Dalam sesi penutup, Abang Saptuari dan Teuku Wisnu, melakukan proses pelelangan dan penggalangan dana untuk pembangunan Masjid Indonesia Tokyo. Penggalangan dana dari kegiatan Muslim Milioner 2017, terdiri atas Infaq spontan sebesar JPY 1,832,827, IDR 750.000, USD 300, SGD 5, kemudian dari hasil lelang buku Abang Saptuari dan gerai hawa milik Abang Teuku Wisnu sebesar JPY 1,310,000, dan infak dari IPMI Jepang sebesar JPY 1,394,017, sehingga total dana yang diperoleh sebesar JPY 4,536,844, IDR 750.000, USD 300, SGD 5. Berdasarkan paparan Panitia Pembangunan Masjid Indonesia Tokyo jumlah total dana yang harus terlunasi dalam waktu tenggat 3 bulan sebesar 36 juta yen (sekitar 5 miliar rupiah). (sb/dakwatuna.com)

 

Redaktur: Samin Barkah

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Mahasiswa lulusan S1 Fakultas Biologi, Ketua Kelompok Studi Herpetologi Fak. Biologi UGM, Santri PPSDMS Nurul Fikri Regional 3 Yogyakarta, Anggota Jamaah Mahasiswa Muslim Biologi. Tertarik dengan dakwah dan penyebaran Islam melalui spreading knowledge. Kini sedang menempuh studi S2 di Departemen Bioteknologi, The University of Tokyo, bidang natural product (senyawa alam).

Lihat Juga

Doa dan Munajat untuk Keselamatan Dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

Figure
Organization