dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Jakarta. Seperti juga siswa sekolah, Kader TB pun dapat naik kelas. Kenaikan kelas Kader TB PKPU ini menandakan semakin siapnya setiap individu kader dalam menjalankan program penanggulangan TB yang kini terintegrasi dengan program penanggulangan HIV/AIDS. Sebagai ujung tombak program, kenaikan kelas Kader TB PKPU menjadi Kader TB-HIV PKPU merupakan prestasi dan komitmen PKPU dalam memberantas TB-HIV di DKI Jakarta.
Program yang telah berjalan sejak 2009 ini mulai melebarkan sayapnya untuk berkontribusi dalam penanggulangan koinfeksi TB-HIV. Salah satu kegiatan rutin yang dijalankan dalam program ini adalah Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kader.
Program TB-HIV Care PKPU kembali melaksanakan Monev Kader pada kuartal terakhir tahun ini, tepatnya pada Jumat (7/10/2016). Acara ini dihadiri oleh 55 orang Kader dan Wakil Supervisor TB dari empat kecamatan di Jakarta Timur, yaitu Kec. Duren Sawit, Kec. Pulogadung, Kec. Makassar, dan Kec. Kramatjati. Kegiatan Monev kali ini dimulai pada pukul 13.30 di Aula Ruang Publik Terbuka Ramah Anak, Kebon Pala, Jakarta Timur.
Pada kegiatan Monev ini, seluruh Kader TB berkumpul untuk melaporkan capaian Terduga TB yang telah mereka temukan, serta perkembangan pasien TB yang telah mereka dampingi. Selain itu, dilakukan pula sosialisasi mengenai penerapan Permenkes No. 21 Th. 2003 mengenai Pengendalian HIV/AIDS yang ada di wilayah Kec. Makassar oleh Pamungkas Utaminingsih selaku Wakil Supervisor TB Puskesmas Kecamatan Makassar.
Monev Kader merupakan kegiatan rutin yang selalu dilaksanakan setiap kuartal oleh program TB-HIV Care PKPU. Namun, Monev kali ini juga dimanfaatkan untuk mensosialisasikan strategi penemuan kasus koinfeksi TB-HIV melalui “Metode Skrining Longgar”, “Kontak TB Serumah”, serta informasi mengenai kesempatan pelatihan peningkatan kapasitas kader dalam pendampingan pasien TB-HIV. Momen Monev juga seringkali dimanfaatkan oleh kader untuk mengumpulkan laporan capaian ataupun sekedar bersilaturrahim dengan Kader TB yang lain dan pengelola program.
Sebagai dasar pelaporan, Kader juga disosialisasikan kembali pentingnya pencatatan dan pelaporan yang baik dalam penemuan kasus TB-HIV di lapangan. Tanpa adanya pencatatan dan pelaporan yang baik, kerja keras kader di lapangan dalam menguak fenomena gunung es koinfeksi TB-HIV di masyarakat tidak akan menjadi nyata. Acara ditutup dengan pembacaan kesimpulan dan rencana tindak lanjut pada pukul 16.00WIB. (Nissa/Rizka/Putri/PKPU/SaBah/dakwatuna)
Redaktur: Saiful Bahri
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang Sukismo
