Topic
Home / Berita / Silaturahim / SGI Gelar Pelatihan Ibu-Ibu PKK di Kecamatan Cibitung

SGI Gelar Pelatihan Ibu-Ibu PKK di Kecamatan Cibitung

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Pelatihan Ibu-Ibu PKK di Kecamatan Cibitung yang digelar oleh SGI. (Heri Yanto)
Pelatihan Ibu-Ibu PKK di Kecamatan Cibitung yang digelar oleh SGI. (Heri Yanto)

dakwatuna.com – Sekolah Guru Indonesia angkatan VII daerah penempatan Pandeglang-Banten menggelar pelatihan untuk ibu-ibu PKK di kelurahan Kutakarang Kecamatan Cibitung Kabupaten Pandeglang. Kegiatan yang di lakukan ini adalah salah satu bentuk kegiatan pembinaan Program SEMASA (Sekolah Masyarakat Desa), di samping taman baca yang di peruntukkan untuk anak-anak tingkat PAUD, SD, SMP, SMA dan Umum, ini merupakan kegiatan Perdana program SEMASA yang berpusat di Kutakarang.

Kegiatan ini di lakukan dengan tujuan untuk membekali para ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dalam ibu-ibu PKK agar memiliki keterampilan. Pelatihan singkat ini berharap bisa menjadi bekal dan modal awal bagi ibu-ibu PKK khususnya dan Warga sekitar pada umumnya dalam meningkatkan taraf hidup yang lebih baik, ketatnya persaingan kurangnya pengetahuan menjadi alasan hidup tertindas di atas roda kehidupan, sehingga dengan adanya kegiatan seperti ini di harapkan dapat menjadi pendokrak ekonomi ibu-ibu rumah tangga, lewat tangan-tangan kreatif.

Kegiatan dilaksanakan pada hari Senin (15/6/20150 dengan melibatkan para ibu-ibu yang ada di lingkungan sekitar. Ini adalah kegiatan perdana yang di laksanakan di Kelurahan Kutakarang. Peserta terlihat sangat antusias, terlihat para peserta datang lebih awal sebelum TIM SGI tiba di lokasi di samping itu saat nara sumber memperkenalkan tentang cara pembuatan kerajinan dan memperkenalkan peralatan yang di gunakan para peserta terlihat serius memperhatikan penjelasan yang di sampaikan. Pada kesempatan tersebut yang menjadi narasumber adalah Fitrianti dan di pandu oleh Jaunurita Sasni sebagai MC.

Sebanyak 20 orang peserta yang hadir sudah sesuai dengan target yang di tentukan. Pembatasan jumlah peserta pada kegiatan pelatihan perdana ini sengaja dilakukan agar memudahkan panitia dalam pendampingan saat kegiatan berlangsung, sebab yang menjadi target utama dalam kegiatan pelatihan kali ini bukan kuantitas namun yang di harapkan adalah kualitas, sehingga ketika selesai mengikuti kegiatan pelatihan ini para peserta di harapkan dapat mandiri dan berkreasi sesuai dengan keterampilan masing-masing. Di samping itu ruangan yang dijadikan tempat kegiatan kapasitasnya sangat terbatas sehingga untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan maka jumlah peserta dibatasi.

Kegiatan diawali dengan perkenalan untuk mengakrabkan hubungan antara panitia dan peserta yang merupakan warga sekitar. Selanjutnya yaitu kegiatan pembukaan yang di hadiri oleh Lurah sekaligus sebagai ketua PKK. Kegiatan yang di fasilitasi oleh kelurahan tersebut berjalan lancar dan tidak ada kendala apapun sampai kegiatan berakhir. Seperti yang di sebutkan di atas yang menjadi penyaji atau nara sumber dalam kegiatan ini adalah Fitrianti. Setelah memperkenalkan bahan, alat dan tata cara pembuatannya, selanjutnya peserta di bagi dalam 3 kelompok dan tiap-tiap kelompok terdiri dari 6 sampai 7 orang yang di damping oleh satu orang panitia. Selama proses kegiatan berlangsung, para peserta berkreasi sesuai kemampuan mereka masing-masing. Para pendamping hanya memperhatikan, mengarahkan serta memberikan penjelasan terhadap hal-hal yang kurang di pahami oleh para peserta. Kegiatan yang memanfaatkan bahan dasar kain flannel tersebut sangat menarik perhatian peserta, lebih-lebih ketika salah satu peserta berhasil membuat karya dari hasil kerjanya sendiri.

Pelatihan yang menggunakan bahan dasar kain flannel ini merupakan pelatihan pembuatan Bros jilbab dan gantungan kunci dengan tema bunga, sehingga saat pembagian kelompok ibu-ibu membuat nama kelompok dengan nama bunga. Di akhir kegiatan semakin meriah saat tim memberikan penilaian untuk menentukan kelompok terbaik dengan ketentuan jumlah produksi terbanyak, bentuk yang unik dan kualitas yang baik. Hal ini di lakukan untuk membangkit semangat para peserta, di akhir kegiatan berdasarkan hasil evaluasi sesuai target 90% peserta mampu membuat kerajinan berdasarkan kreasi mereka masing-masing, sebagai apresiasi hasil yang mereka buat menjadi buah tangan yang bisa di bawa pulang. Untuk pembinaan ibu-ibu PKK di kutakarang akan terus di lakukan, tidak saja diajarkan bagaimana menghasilkan produk namun ke depan yang di rencanakan adalah bagaimana produk itu di pasarkan sehingga bisa bernilai rupiah. (dakwatuna/hdn)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Relawan Pendidikan, Sekolah Guru Indonesia angkatan 7-Dompet Dhuafa, bertugas disalah satu daerah marginal, MI Ciherang Kabupaten Pandeglang-Banten, Daerah asal Sumbawa Barat-NTB, dari kampung kekampung �untuk pendidikan indonesia.

Lihat Juga

Ibu, Cintamu Tak Lekang Waktu

Figure
Organization