dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Kairo. Untuk pertama kalinya paska kudeta yang dilakuan militer terhadap presiden terpilih Muhammad Mursi, 3 Juli 2013, gerakan Ikhwanul Muslimin di Mesir akhirnya menetapkan jubir resmi gerakan mereka.
Dalam pressrilis organisasi tersebut melalui akun resminya di facebook, Ikhwanul Muslimin menetapkan seorang jubir muda bernama Muhammad Muntashir. Ia ditunjuk sebagai jubir media dari organisasi tersebut, dalam rangka mengorganisir dan menyatukan langkah para pemuda dan faksi pendukung revolusi.
“Dengan adanya jubir tersebut, maka sikap resmi Ikhwanul Muslimin akan lebih nampak, khususnya dalam menyatukan pandangan kelompok revolusi yang ada sekarang.” tulis akun tersebut.
Perlu diketahui bahwa jubir Ikhwanul Muslimin sebelumnya adalah Mahmud Ghazlan. Sejak meletusnya peristiwa berdarah Rabiah Al-Adawiyah pada tanggal 14 Agustus 2013, dirinya tidak pernah muncul lagi di publik hingga sekarang.
Mahmud Ghazlan kemudian diganti dengan Jihad Hadad dan Ahmad Arif yang keduanya ditangkap oleh rezim kudeta dengan tuduhan terlibat dalam organisasi “teroris” Ikhwanul Muslimin.
Sejak tanggal 25 Desember 2013, pemerintah kudeta Mesir menetapkan Jamaah Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris setelah secara pihak mereka menuduh organisasi tersebut bertanggungjawab terhadap ledakan di kantor pemerintah di propinsi Daqhilia. Rezim kudeta ini juga menggunakan pengadilan untuk menghapuskan partai Kebebasan dan Keadilan pada bulan Agustus 2014 yang merupakan sayap politik dari Ikhwanul Muslimin. (msy/imo/dakwatuna)
Redaktur: Muh. Syarief
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang Muh. Syarief
