Topic
Home / Berita / Internasional / Amerika / Keluarga Besar Dibunuh Sadis di AS, Enam Orang Tewas

Keluarga Besar Dibunuh Sadis di AS, Enam Orang Tewas

Aparat AS mengepung rumah Bradley William Stone (bbc)
Aparat AS mengepung rumah Bradley William Stone (bbc)

dakwatuna.com – Amerika Serikat. Sebanyak enam orang tewas ditembak dan sedikitnya seorang lainnya terluka di tiga lokasi dekat Philadelphia, kata para pejabat Negara Bagian Pennsylvania, Amerika Serikat.

Sebagaimana diberitakan BBC (16/12/2014), kepolisian Distrik Montgomery kini masih mencari tersangka pelaku yang diidentifikasi sebagai Bradley William Stone (35 tahun). Mereka mengatakan Stone amat mungkin bersenjata sehingga warga diimbau tetap di dalam rumah masing-masing.

Stone diduga membunuh mantan istrinya (Nicole Stone), ibu mertuanya, nenek istrinya, adik perempuan istrinya, ipar istrinya, dan anak perempuan mereka berusia 14 tahun, juga turut dibunuh.

Stone dilaporkan mengenakan pakaian ala militer dan menggunakan tongkat berjalan. Penembakan berlangsung di Souderton, Lansdale, dan Harleysville sejak pukul 04.00 dini hari waktu setempat.

Penembakan pertama terjadi di Souderton, lokasi rumah mantan ipar Stone, Patricia Flick. Di dibunuh bersama suaminya, Aaron Flick, dan anak mereka, Nina, 14. Putra mereka, Anthony Flick, 17, terluka parah.

Tersangka Bradley Stone (bbc)
Tersangka Bradley Stone (bbc)

Selanjutnya, penembakan terjadi di sebuah rumah dekat Lansdale. Di sana ibu Nicole Stone, Joanne Hill, and neneknya, Patricia Hill, dibunuh. Nicole Stone belakangan dibunuh di rumahnya, di Harleysville. Para tetangga mengaku melihat Stone lari membawa kedua anaknya sehingga memberitahu polisi.

Beberapa saat kemudian, kedua anak itu ditemukan dalam keadaan sehat, sebagaimana dilaporkan koresponden BBC di Washington DC, Barbara Plett-Usher.

Polisi lalu mengepung rumah Stone di Pennsburg dan menyerukan agar Stone ke luar. Namun, Jaksa Distrik Montgomery, Risa Vetri Ferman, mengatakan bahwa tersangka masih dicari di berbagai lokasi.

“Saat saya berdiri sekarang, kami tidak tahu di mana dia,” kata Ferman.

Ketiga insiden itu, berdasarkan laporan sementara, amat mungkin dipicu perselisihan hak asuh antara Stone dan keluarga mantan istrinya.

“Ini adalah tragedi, kota ini adalah kota yang tenang dan damai,” ujar warga setempat, Audrey Gallina, kepada harian Philadelphia Inquirer. (bbc/rem/dakwatuna)

Redaktur: Rio Erismen

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.

Lihat Juga

Rawan Imigran, Trump Kirim Ribuan Tentara ke Perbatasan

Figure
Organization