Topic
Home / Narasi Islam / Resensi Buku / Kekuatan Takwa

Kekuatan Takwa

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

cover-buku-kekuatan-takwaJudul Buku: Kekuatan Takwa
Penulis : Achmad Chodjim
Penerbit : Serambi
Tahun Terbit : Agusutus, 2014
Tebal : 344
ISBN : 978-602-290-007-8

 

Menjadi Muslim yang Berkualitas dengan Ketakwaan

dakwatuna.com – Dewasa ini, di tengah carut-marutnya kehidupan modern, berbagai problem-problem kemanusiaan semakin menambah daftar hitam peliknya kehidupan. Di sana-sini terdapat banyak manusia yang berperilaku tidak layaknya seperti manusia, mereka saling menghina satu sama lain, memakan hak yang bukan miliknya, klaim-klaim kebenaran sepihak hingga mengkafirkan orang lain atas nama agama. Padahal kita ketahui di mata Tuhan tak ada kelebihan antara manusia satu dengan yang lainnya. Mereka diciptakan untuk saling mengenal, berinteraksi sosial dan beribadah. Hanya saja Tuhan telah menjanjikan bahwa yang lebih mulia di sisi Tuhan adalah mereka yang bertakwa. Dalam konteks ini, nilai kemuliaan seseorang terletak pada ketakwaannya.

Buku yang berjudul Kekuatan Takwa yang ditulis oleh Ahmad Chodjim adalah salah satu upaya memberdayakan umat dengan meningkatkan kualitas iman dan ketakwaan. Dengan spirit iman dan takwa, akan mampu menyikapi kompleksitas kehidupan secara arif, sehingga tidak mudah terjebak klaim-klaim kebenaran sepihak yang seringkali justru menjauhkan manusia dari kebenaran itu sendiri.

Menurut Chodjim, Takwa adalah sikap abstrak yang tertanam dalam hati setiap muslim, yang aplikasinya berhubungan dengan syariat agama dan kehidupan sosial. Seorang muslim yang bertakwa pasti selalu berusaha melaksanakan perintah Tuhannya dan menjauhi segala larangan-Nya dalam kehidupan ini.

Alquran tidak memberikan definisi tentang takwa. Alquran hanya memberikan patokan-patokan tentang perbuatan yang lebih dekat pada takwa. Salah satunya QS al-Ahzâb : 35. Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang qânit, laki-laki dan perempuan shâdiq, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang mutashaddiq, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak berzikir kepada Allah; maka Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang agung. Selain menegaskan kesetaraan gender, dalam ayat ini penulis mengungkap jenjang ketakwaan dari yang paling rendah hingga yang paling tinggi, yaitu dari menjadi diri muslim hingga diri yang hidup meditatif (pezikir).

Namun terkadang yang menjadi persoalan sekarang bahwa umat Islam kini telah berada dalam kehidupan modern yang serba instan, teknologi yang super canggih, cenderung memudahkan segala cara dan menghalalkannya. Desakan kemajuan zaman membuat manusia yang kurang kuat iman dan takwanya rentan akan terjerumus ke dalam lubang kemaksiatan.

Untuk itu, Lebih jauh Chodjim mengajak kepada umat muslim untuk bangkit sebagai umat yang menjadi rahmat bagi seluruh alam. Umat yang bisa memberikan keteduhan bagi semua pihak. Umat yang mengerti hak hidup orang lain. Umat yang mampu memberikan kehidupan di bumi ini. Hanya dengan jalan beriman dan bertakwa secara konkret, Tuhan semesta alam akan melimpahkan berkah dari langit dan bumi kepada hamba-hamba-Nya. (hal 50)

Selebihnya buku setebal 344 ini cocok dijadikan sebagai panduan seorang muslim untuk meningkatkan kualitas takwanya, sebagai mana Allah telah berfirman bahwa “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal” (QS. 49:13). Ayat tersebut secara eksplisit memotivasi kita untuk menjadi muslim yang berkualitas dengan iman dan ketakwaan.

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Penulis aktif di berbagai media, dan sekarang staff redaksi dan editor LPM Zenith IAIN Walisongo

Lihat Juga

Fadly Amran: Pasar Digital Kubu Gadang Tarik Minat Kunjungan Wisatawan

Figure
Organization