Laporan Pelecehan Seksual di Militer AS Meningkat

dakwatuna.com – Amerika Serikat. Kementerian Pertahanan Amerika Serikat, Pentagon, mengeluarkan laporan baru terkait kasus pelecehan seksual dalam militer Amerika yang menunjukkan jumlah orang yang melapor meningkat.

Sebagaimana dilaporkan BBC (5/12/2014), temuan Pentagon juga menunjukkan lebih dari 60% korban serangan seksual -terutama wanita- merasa mereka menjadi korban balas dendam setelah melapor.

Survei yang dilakukan Pentagon menyebutkan ada peningkatan terkait laporan serangan seksual tahun ini. Menteri Pertahanan, Chuck Hagel, mengumumkan empat langkah untuk menangani kasus serangan seksual dalam angkatan bersenjata Amerika Serikat ini.

Serangan seksual dalam militer Amerika Serikat telah lama menjadi masalah. Wartawan BBC di Washington Rajini Vaidyanathan melaporkan banyak personil militer yang menuduh para komandan gagal menangani masalah ini.

Survei yanng dilakukan Pentagon menunjukan 19.000 orang mengalami pelecehan seksual. Angka tahun ini lebih rendah dibandingkan dua tahun lalu.

Namun masalah lain mengemuka karena dua pertiga dari korban wanita mengatakan mereka terancam aksi balas dendam dan intimidasi setelah melapor. Faktor ini dapat menyebabkan korban enggan melapor polisi, kata Vaidyanathan.

Tetapi para pejabat Pentagon mengatakan secara keseluruhan angka pelecehan seksual menurun tetapi jumlah tentara yang melaporkan kasusnya meningkat. Mabuk-mabukan sering disebutkan menjadi pemicu serangan seksual, dan salah satu langkah yang akan diambil Pentagon adalah mengkaji kebijakan tentang alkohol. (bbc/rem/dakwatuna)

Redaktur: Rio Erismen

(No Ratings Yet)

Loading...

Tentang Rio Erismen

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.