Topic
Home / Berita / Internasional / Eropa / Hubungan Maroko-Aljazair Kembali Memanas Akibat Sahara Barat

Hubungan Maroko-Aljazair Kembali Memanas Akibat Sahara Barat

Sahara Barat yang menjadi perebutan Maroko, Aljazair, Mauritania, dan Front  Polisario (alraipress.com)
Sahara Barat yang menjadi perebutan Maroko, Aljazair, Mauritania, dan Front Polisario (alraipress.com)

dakwatuna.com – Maroko. Pemerintah Maroko menuduh Aljazair telah mencoba menggerakkan opini masyarakat internasional yang merugikan pihaknya terkait wilayah Sahara Barat yang dipertikaikan, sebagaimana diberitakan Islam Memo (17/11/2014).

Tudingan Maroko tersebut dilatarbelakangi oleh aksi unjuk rasa damai oleh berbagai aktivis HAM di sejumlah negara Eropa menentang apa yang mereka sebut pelanggaran HAM penduduk Sahara Barat oleh Maroko.

Menurut Maroko, aksi tersebut bukan muncul secara alami, tetapi diorganisir dan diprovokasi Aljazair melalui kantor kedutaannya di negara-negara tersebut.

Dalam hal ini, konflik terkait Sahara Barat dimulai sebelum Spanyol mengakhiri penjajahannya terhadap wilayah tersebut tahun 1975, di mana Maroko meminta Sahara Barat dikembalikan sebagai bagian darinya.

Di tengah berlangsungnya perundingan antara Maroko dan Spanyol, Mauritania meminta wilayah tersebut menjadi bagian darinya dengan alasan bahwa adat dan kebudayaan penduduk Sahara Barat mirip dengan masyarakat Mauritania.

Di tengah perebutan tiga pihak tersebut, kelompok perjuangan kemerdekaan Sahara Barat yang menamakan dirinya Front Polisario mengumumkan kemerdekaan wilayah tersebut dengan nama Republik Arab Sahara (Al-Jumhuriyah Al-Arabiyah As-Shahrawiyah). (islammemo/rem/dakwatuna)

Redaktur: Rio Erismen

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.

Lihat Juga

Aktivis Maroko Protes Konser Musik Penyanyi Pro-Israel

Figure
Organization