Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Harian Ma’arif: Masa Depan Politik Netanyahu Berada di Tangan Panglima Al Qassam

Harian Ma’arif: Masa Depan Politik Netanyahu Berada di Tangan Panglima Al Qassam

Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu.  (rahpouyan.net)
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu. (rahpouyan.net)

dakwatuna.com – Ramallah.  Harian Ma’arif, Ahad, 3/08/2014, mempublikasikan sebuah artikel dari seorang penulis Ben Kaspet yang menganggap bahwa Israel telah gagal dalam perang melawan Hamas. Menurutnya masa depan politik Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, kini berada di tangan panglima Brigade Izzudin Al Qassam, Muhammad Dhaif.

Ben mengatakan, “ Netanyahu, Ya’lon dan Ghantes mengakui bahwa mereka tidak punya solusi apapun. Dan Israel dengan seluruh kekuatan yang dimilikinya tidak berhasil dalam peperangannya melawan Hamas, atau bahkan sekedar mencapai kesepakatan gencatan senjata.”

Ia juga menambahkan, “ Kemarin (Sabtu) Netanyahu terpaksa harus keluar dan mengumumkan bahwa dia telah menang atau akan menang, namun saya meragukan bahwa dirinya sendiri yakin terhadap apa yang dikatakannya sendiri.”

“Setelah enam kesepakatan gencatan senjata yang tidak dihormati, dan lima kali gempuran melalui terowongan yang dilancarkan Hamas yang menyebabkan kerugian yang menyakitkan bagi tentara Israel, dan setelah ribuan roket yang ditembakkan Hamas ke wilayah Israel serta ribuan ton bahan peledak yang ditembakkan (Israel) ke wilayah Gaza, akhirnya Kabinet (Israel) memutuskan untuk menelan gempuran-gempuran yang diterimanya dalam beberapa pekan terakhir ini dan memutuskan untuk keluar dari Gaza.” ujar Ben.

Ben juga menjelaskan, “ Meski Netanyahu dan Ya’lon keduanya mengumumkan (hari Sabtu yang lalu), bahwa operasi belum selesai, namun hal itu hanya retorika verbal semata. Tentara Israel, seperti yang dikatakannya, hari Kamis akan merampungkan penghancuran terowongan-terowongan (meski kita tidak yakin bahwa hal itu akan terjadi) dan akan kembali bersiapsiaga di wilayah-wilayah perbatasan.”

Ben menambahkan, “ Bahwa masa depan Netanyahu kini berada di tangan Muhammad Dhaif. Jika Hamas terus melancarkan tembakan roket-roketnya seperti dalam beberapa pekan terakhir ini, maka Netanyahu akan kehilangan dukungan dari Kabinet yang kini didapatkannya.”

“ Siapa yang akan meyakinkan publik Israel bahwa perasaan aman yang telah pecah dalam sebulan terakhir akan kembali lagi kepada mereka. Siapa yang akan mendukung Netanyahu dalam kampanye pemilu yang akan datang dengan upayanya untuk menunjukkan bahwa dirinya adalah orang kuat yang berani menghadapi Hamas?” tanya Ben.

Ben menganggap, bahwa kemunculan Netanyahu kemarin (Sabtu) di layar televisi adalah dalam rangka memperbaharui dukungan publik Israel kepadanya. Dan setelah direnungkan, kemunculan Netanyahu di layar televisi ini hanya menampakkan satu hal saja, “ Bahwa Netanyahu tidak punya satu rencana apapun. Dan dia tidak punya ide-ide kreatif terkait penyelesaian terowongan. Apa sikap Israel, seandainya Hamas sejak awal menyepakati inisiatif Mesir? Dan apa sikap Netanyahu tentang permasalahan terowongan?”

Ben melihat, “ Kini sudah terlambat untuk mengambil langkah-langkah sepihak. Sudah kadaluwarsa, bahkan untuk mengerjakan operasi-operasi kreatif yang dilakukan kesatuan khusus sekalipun. Satu-satunya solusi yang paling rasional sekarang ini adalah mulai meninggalkan Jalur Gaza…dan ini yang sekarang sedang kita lakukan, tapi apa yang akan kita perbuat besok?  (Al Quds/sbb/dakwatuna)

 

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lulusan Universitas Al-Azhar, Kairo-Mesir. Sekarang Sekretaris Umum KNRP (Komite Nasional untuk Rakyat Palestina) tahun 2014.

Lihat Juga

Netanyahu Masih Bernafsu Caplok Tepi Barat dari Palestina

Figure
Organization