dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Algier. Hari ini, Kamis (17/4/2014), 23 juta rakyat Aljazair memberikan suaranya dalam pemilihan presiden. Masa kampanye selama 21 hari yang lalu memberikan tawaran kepada rakyat antara memelihara stabilitas saat ini seperti dijanjikan oleh presiden Abdul Aziz Butafliqa, dan perubahan seperti dijanjikan oleh lima orang kandidat pesaingnya. Dari lima orang kandidat selain Butafliqa, yang diperkirakan berpotensi menyainginya adalah mantan perdana menteri Ali Benflis.
Suasana pemilu presiden kali ini berada dalam situasi yang beda dari biasanya, karena beredar kencang propaganda lepasnya kendali keamanan jika terjadi kejutan dalam hasil pemilu. Misalnya jika oposisi memenangkan pemilu, maka kondisi keamanan dan ekonomi akan goyah, bahkan kacau.
Propaganda yang dipublikasikan media pendukung incumbent presiden Butafliqa ini cukup mempengaruhi psikologi rakyat Aljazair. Kemarin, ribuan mobil terlihat antre di SPBU untuk membeli bahan bakar cadangan untuk mengantisipasi terjadinya kekacauan pasca pemilu. Benflis dituduh telah menyiapkan skenario kerusuhan begitu hasil pemilu ditetapkan.
Sufyan Shakhri, pemimpin partai “Generasi Baru” yang tergabung dalam barisan partai oposisi, memperkirakan rendahnya tingkat partisipasi rakyat dalam pemilu ini. Menurutnya, takkan lebih dari 15%. Shakhri mengatakan, “Kami yakin, departemen dalam negeri akan mengumumkan angka yang tidak masuk akal dan dimark-up. Jelas sekali adanya gejala ke arah itu.”
Para kandidat juga merasa khawatir akan terjadi kecurangan dalam pemilu kali ini seperti yang sebelum-sebelumnya. Oleh karena itu, tiga kandidat pesaing incumbent sepakat untuk membentuk front mencegah terjadinya kecurangan dan mengawasi kotak suara. (mas/dakwatuna/alhayat)
Redaktur: M Sofwan
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang M Sofwan
