Topic
Home / Berita / Opini / PKS Partai Favorit di Malaysia

PKS Partai Favorit di Malaysia

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Salah satu tempat pemungutan suara  - Foto: els/dakwatuna
Salah satu tempat pemungutan suara – Foto: els/dakwatuna

dakwatuna.com – Kuala lumpur.  Pemilihan umum untuk masyarakat Indonesia di Malaysia telah dimulai pada Ahad, 6/4/2014. Total TPS disebar menjadi 51 titik di 12 lokasi. Sementara  pemilu untuk para TKI sudah dimulai terlebih dahulu sejak 31 Maret lalu.

Idealnya WNI yang berhak ikut pemilu adalah 2 juta orang WNI. Tapi yang terdaftar pada DPT hanya 1,2 juta orang yang tersebar di seluruh Malaysia.

Lebih menyedihkan lagi ketika saat pencoblosan kemarin. Warga Indonesia yang hadir tidak sebanyak pemilu 5 tahun lalu. Sepertinya PPLN kurang mensosialisasikan perhelatan 5 tahunan tersebut secara serius.

Di salah satu tempat pencoblosan yaitu Sekolah Indonesia Kuala Lumpur telah terdaftar 73 ribu DPT. Namun ironisnya yang datang memenuhi haknya tidak mencapai 2%, yang mencoblos hanya 918 saja.

Begitu juga di premis utama yaitu KBRI. Total pendaftar adalah 71 ribu. Namun yang mencoblos hanya 1100 orang saja. Bisa dikatakan pemilu 2014 ini gagal dan tidak diminati oleh warga Indonesia di Malaysia. Padahal KPPSLN sudah sedemikian rupa melakukan persiapan sejak lama. Bahkan jumlah TPS dalam pemilu kali ini ditambah hingga ratusan. Itu dilakukan untuk memudahkan WNI yang terdaftar untuk ikut pemilu. Mengingat 5 tahun sebelumnya lebih ramai.

Berdasarkan laporan lapangan, PKS merupakan partai favorit pilihan masyarakat bahkan para TKI. Ibu Hani, salah seorang ibu rumah tangga yang baru selesai mencoblos mengaku telah memilih PKS karena partai itu satu- satunya yang lebih sering turun ke masyarakat dan menyambangi TKI.

Di lapangan pun para saksi dari PKS terlihat lebih siap dan mengikuti proses pemilu hingga selesai. Sementara penghitungan surat suara akan dilakukan pada Rabu hingga Selasa, 9 – 15 April 2014 di KBRI. Jeda waktu 3 hari tersebut sempat menjadi pertanyaan banyak pihak karena banyak kekhawatiran yang terjadi terhadap surat suara yang disimpan. (Els/sbb/dakwatuna)

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Seorang ibu yang peduli dengan perbaikan bangsa melalui tulisan dan amal

Lihat Juga

Di Hadapan Ivanka Trump, Tun Mahathir Kecam Keras Amerika Serikat

Figure
Organization