Topic
Home / Berita / Daerah / Ketua MUI Kecewa, Doa Bersama Parpol Hanya PKS yang Hadir

Ketua MUI Kecewa, Doa Bersama Parpol Hanya PKS yang Hadir

Doa bersama yang di gelar KPU Kota Samarinda, Sabtu (5/4) - Foto: Nastar/dakwatuna.com
Doa bersama yang di gelar KPU Kota Samarinda, Sabtu (5/4) – Foto: Nastar/dakwatuna.com

dakwatuna.com – Samarinda– Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda menggelar acara “Doa Bersama Partai Politik dan Penutupan Masa Kampanye Pemilu” di halaman parkir KPU Kota Samarinda, Sabtu (5/4).

Acara ini dijadwalkan dihadiri oleh seluruh partai politik (parpol) peserta pemilu 2014. KPU selaku pelaksana juga mengundang Panwaslu Samarinda, Poltabes Samarinda, Pemantau Pemilu, unsur Muspida kota Samarinda, dan lain-lain.

Acara yang dijadwalkan akan dimulai pukul 08.00 pagi tersebut dimulai tidak tepat waktu. Panitia pelaksana mengulur waktu dimulainya acara karena dari semua parpol yang diundang, baru pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Samarinda yang hadir di awal waktu.

Setelah menunggu hingga dua jam lebih, perwakilan parpol yang ditunggu belum juga hadir, acara pun akhirnya dimulai. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Samarinda, KH. Muhammad Zaini Naim, yang diundang memberikan taujih dan memimpin doa menyampaikan, memilih pemimpin adalah suatu keniscayaan umat, hukumnya wajib.

“Meski dalam sebuah kampung hanya ada tiga orang, wajib bagi mereka untuk mengangkat seorang pemimpin. Haram hukumnya tidak memilih,” ucapnya tegas, sebagaimana rillis yang kami terima.

Dalam kesempatan itu, Zaini Naim menyampaikan kesedihannya melihat animo parpol yang minim menghadiri acara doa bersama tersebut. “Saya sedih sekali karena yang hadir di acara doa bersama dan taujih calon pemimpin pagi ini, parpol yang datang hanya sedikit. Hanya PKS yang dihadiri jajaran pimpinannya langsung. Selebihnya saudara-saudara panitia KPU, Panwaslu dan Intel yang hadir (red: intelijen),” ungkapnya lirih.

“Ini sebuah pelecehan agama,” lanjut Zaini dengan nada tinggi.

Zaini Naim, yang sedang memimpin MUI Kota Samarinda ke-2 kalinya berturut-turut, menambahkan, jika tidak ingin stres jangan hanya mengandalkan materi dan urusan dunia. Bahkan sampai politik uang dikerjakan. “Politik uang atau jual beli suara itu pekerjaan setan, dosa itu semua,” tegas Zain. (sbb/dakwatuna)

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.

Lihat Juga

Doa dan Munajat untuk Keselamatan Dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

Figure
Organization