Topic
Home / Berita / Nasional / Atasi Krisis Air Bersih Perlu Keterlibatan Elemen Masyarakat

Atasi Krisis Air Bersih Perlu Keterlibatan Elemen Masyarakat

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
seminar Co-Creation World Water Day di Auditorium Perpustakaan Universitas Indonesia, Jumat (4/4/2014). - Foto: PKPU
seminar Co-Creation World Water Day di Auditorium Perpustakaan Universitas Indonesia, Jumat (4/4/2014). – Foto: PKPU

dakwatuna.com – Jakarta.  Pentingnya keterlibatan semua pihak, seperti  pemerintah, kalangan akademisi (dosen, mahasiswa), praktisi (NGO, swasta, social entrepreneur) menjadi kunci dalam mengatasi permasalahan air.

Tanpa melibatkan semua elemen, berbagai upaya untuk mengatasi krisis air bersih tidak akan memperoleh hasil optimal. Apalagi tidak lama lagi Indonesia harus menyampaikan laporan MDG’s.

Ini mengemuka dalam seminar Co-Creation World Water Day di Auditorium Perpustakaan Universitas Indonesia, Jumat (4/4/2014). Seminar diselenggarakan Lembaga Kemanusiaan PKPU dan ENVISHA UI (Environmental Health Student Association University of Indonesia) dalam rangka menyambut Hari Air Sedunia.

Hadir sebagai pembicara  Prof.Dr.Ir.Djoko M. Hartono, Dosen Fakultas Teknik Universitas Indonesia), Dr.Ir. Achmadin Luthfi – Direktur PT. Tekno IMSA, Eka Setiawan (Plan Indonesia, pemenang Indonesia MDG’s Award) Abdurahman dari Environment Universitas Indonesia.

“Masalah terbesar tahun 2015 di Indonesia harus melaporkan pada MDG’s Internasional tentang masalah air ini. Saat ini capaiannya baru  50 persen dari 68 persen target yang sudah ditetapkan,” kata CEO PKPU, Agung Notowiguno.

Djoko mengatakan, saat ini di Indonesia hanya Kalimantan dan Papua yang tidak mengalami krisis air bersih.

“Khusus di Jakarta maupun kota besar lainnya, baik kuantitas maupun kualitas airnya sudah rendah. Satu-satunya yang bisa menjadi sumber air hanya air permukaan,” katanya.

Abdurrahman M , staf pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia menyatakan,  perlu gerakan penghematan penggunaan air bersih. “Air jangan dijadikan bisnis. Air bukan komoditas, jangan diperjualbelikan,” katanya.

Seminar ini merupakan rangkaian kegiatan menyambut Hari Air Dunia dengan tagline “#SaveWater karena dia begitu berharga” dimeriahkan oleh Tari Saman dan Performance dari mahasiswa UI.

Sebelumnya PKPU mengadakan kegiatan kampanye #SaveWater melalui social media dari tanggal 15 sampai 22 Maret 2014. Kemudian Lomba Karya Tulis Ilmiah World Water Day dilaksanakan dari tanggal 27 Februari sampai 3 April 2014, dan Kampanye #SaveWater ke delapan wilayah binaan PKPU yang dilaksanakan tanggal 22 Maret 2014. (ratna/kis/pkpu/sbb/dakwatuna)

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Konflik Air Antara Ethiopia, Sudan, dan Mesir

Figure
Organization