Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Yakin, Kamu Aktivis Dakwah?

Yakin, Kamu Aktivis Dakwah?

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (Alessandro Sansoni)
Ilustrasi. (Alessandro Sansoni)

dakwatuna.com – Jika memang, kita ini aktivis dakwah, maka tanyakanlah kembali, apakah pengorbanan yang kita lakukan selama ini, benar tidak sia-sia karena hati kita???

Aktivis dakwah, erat kaitannya dengan pencitraan seorang yang dianggap lebih shalih, namun… benarkah itu??

Ironi, ketika sebenarnya, engkau merasa sibuk, banyak amanah ini, itu, sehingga kelihatan sibuk di depan orang lain (karena izin syuro) padahal dicari ke mana-mana, ternyata nihil (nggak ada wujudnya). Begitukah aktivis dakwah?

Kembali, merefleksi keberadaan kita yang sebenarnya ada untuk tujuan apa? Sudahkah kita menjadi orang yang siap menjadi barisan terdepan untuk dicabik, oleh kerasnya perjuangan di jalan ini? Ketika sekarang kita merasa aman-aman saja dengan kita, jangan-jangan sebenarnya kita telah berada di luar jalur perjuangan ini. Sungguh, sungguh, hanya diri sendiri yang merasa dan ALLAH Yang Maha Mengetahui.

Sungguh indah, karena perjuangan ini berbuah surga, Insya Allah. Masihkah pantas mengeluarkan keluhan-keluhan tak berarti, berapa kali dalam satu jam Antum mengucapkan “aduh, haah, hih, dan sejenisnya?” sebaliknya, berapa kali, berapa banyak, berapa sering Antum mensyukuri nikmat dari ALLAH???

Sampai kapan kita menyandang sebutan kader dakwah? Jika yang kita lakukan hanya seakan-akan menyibukkan diri di jalan ini? Padahal usaha perbaikan untuk umat tak ada. Sampai kapan, engkau beralasan dari A-Z untuk menunda berjuang di jalanNya?

Tidak semuanya, akan menerima pujian seperti yang Antum inginkan. Tetapi, doa-doa malaikat dan rahmat Allah, jauh lebih indah daripada pujian seorang manusia. Sampai kapan kita menunggu untuk digerakkan? Tak banyak saudara kita sendiri yang menyambut kita dengan senyum, ketika kita sudah melakukan banyak hal, memang. Bahkan bukan itu juga ikhwah yang kita cari. Hanya rahmatNya, karenaNya, kita terus berjuang.

Redaktur: Lurita Putri Permatasari

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (6 votes, average: 9.83 out of 5)
Loading...

Tentang

Mahasiswi angkatan 2011 yang tengah menempuh kuliah jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga Surabaya. Mencoba, menahan dengan bertahan. Mencoba berjuang dengan pejuang. Sangat bersyukur ketika mendapatkan saudara-saudara yang mencintaiNya.

Lihat Juga

Ada Dakwah di Dalam Film End Game?

Figure
Organization