dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Gaza. Satu kata yang kerap membuat kita kerap berkaca. Mengusap air mata. Gaza pula satu-satunya kawasan Palestina yang dengan izin Allah berhasil mengusir seluruh pasukan Zionis dan antek-anteknya.
Sejak tahun 2006 Gaza menjadi pusat pemerintahan Palestina di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Ismail Haniyah, sesudah gerakan perjuangan kemerdekaan Hamas dipilih oleh sebagian rakyat Palestina untuk memimpin mereka lewat sebuah pemilu.
Namun justru karena keberhasilan para pejuang Palestina mengusir pasukan Zionis Israel dan antek-anteknya itulah, sejak 2007 kawasan Jalur Gaza dikepung, diblokade secara internasional.
Masih teringat jelas, Sabtu 10 Nevember 2012, menjelang Magrib waktu Jalur Gaza, zionis Israel dengan pongahnya– dan entah ke mana nuraninya bersemayam– melontarkan tiga roket ke arah pemukiman warga Gaza di wilayah Khuza’ah, Gaza Selatan dan di Sijaiyah, Gaza Timur.
Cukup sampai di situ? Tidak, militer Israel juga melontarkan roket ke rumah duka di Gaza selatan. Akibat serangan tersebut, empat warga Gaza tewas dan 30 warga lainnya luka-luka.
Sebagian besar dari mereka menderita luka serius, bau anyir darah ke mana-mana dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Asy-Syifa di Gaza City. Beberapa di antara para korban adalah anak-anak. Dua orang yang syahid adalah dari keluarga al-Hararah.
Hari berganti hari, kabar tentang kepedihan Palestina seakan tiada henti. Yang punya nurani pasti akan merasakan perih. Ini bukan hanya tentang persamaan keyakinan, namun ini tentang kemanusiaan. Bila ada pertanyaan, mana yang lebih dingin: musim dingin di Gaza yang akan segera tiba atau hati kita yang tak lagi merasakan apa-apa ketika penjajah membantai manusia?
Untuk kepedulian terhadap kemanusiaan, batas geografis bukanlah halangan. Karena semangat juang kita bukan dari Sabang hingga Merauke saja. Tetapi juga dari Jakarta hingga jalur Gaza. Oleh sebab itu, kami para aktivis yang tergabung Forum Lembaga Dakwah Kampus Jakarta-Depok-Bekasi (FSLDK Jadebek) ingin menyampaikan beberapa poin penting tentang tingkah polah Israel yang tak manusiawi:
Pertama, kepada Israel, kami mengutuk atas aksi biadabnya. Kami menuntut agar menghentikan agresi terhadap Palestina. Kami mengutuk Israel yang telah lakukan pelanggaran perjanjian. Kami juga mengutuk Israel yang melakukan perluasan pemukiman illegal.
Kedua, sebagai badan dunia, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Dewan Keamanan, seharusnya melakukan resolusi, kecam agresi dan aksi nyata sesuai dengan mandat di bawah Piagam PBB. Seret Benjamin Netanyahu ke pengadilan internasional.
Ketiga, untuk Indonesia, mari kita terus mendukung Palestina sesuai Amanat Undang-Undang Dasar (UUD). Pemerintah harus mengirimkan TNI untuk membela bangsa Palestina dari pembantaian Mahanazi Israel, sebagai wujud pelaksanaan amanat Pembukaan UUD 45: Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan,. Karena upaya pengiriman tim medis dan kemanusiaan sudah terbukti tidak bisa menghentikan kebuasan Israel menumpahkan darah warga Palestina. Israel hanya bisa di hentikan dengan tentara, senapan dan peluru serta roket pemusnah. Dan kita bisa memberikan dukungan nyata bantuan kemanusiaan untuk Gaza.
Sebagai corong mahasiswa, kami juga mengadakan penggalangan dana dengan cara mengomando tiap lembaga dakwah kampus menggalang dana di kampusnya, kemudian dikirim ke satu rekening terpusat ke FSLDK Jadebek, pengumpulan dana hingga 30 Desember 2012. Pengumpulan dana tersebut akan digunakan untk pembuatan TK di GAZA, sesuai dengan program FSLDK Nasional.
Apapun yang dilakukan untuk kemanusiaan tak akan berujung pada kesia-siaan. Manfaatkan potensi sekecil apapun untuk kemerdekaan Palestina. Mari!
Muhammad Sholich Mubarok
Media Center Daerah FSLDK Jadebek
Redaktur: Ardne
Beri Nilai:
(3 votes, average: 9.33 out of 5)
Loading...Tentang Tim dakwatuna
