dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Jakarta. Perbankan syariah mendukung kenaikan loan to value (LTV) untuk pembiayaan konsumer.
Ketua Umum Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Yuslam Fauzi mengatakan Bank Indonesia telah memanggil pelaku industri keuangan syariah terkait kebijakan tersebut.
Menurut Yuslam, BI menyampaikan dua aspek terkait kenaikan LTV, yakni aspek makro dan mikro. Di sisi makro, intinya perlu ada pengaturan yang mencegah overheating di pembiayaan konsumer. Yang sifatnya mikro, BI berniat meningkatkan risk management di perbankan.
“Makro itu kan untuk kepentingan perbankan nasional. Persoalannya ya kita tidak bisa tidak, kecuali kita dukung. Kita akan siap menerima aturan yang memang untuk kepentingan kita bersama,” papar Yuslam ketika ditemui di Kantor Bank Indonesia, Senin (27/8).
Direktur Utama Bank Syariah Mandiri tersebut mengatakan, setelah aturan yang dijadwalkan keluar September atau Oktober tersebut berlaku, ada potensi nasabah akan mengerem pinjaman.
Namun, bagi bank sendiri, potensi pembiayaan di sektor lain masih cukup besar, melihat pembiayaan konsumer adalah 30% dari total pembiayaan.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Bank Muamalat Arviyan Arifin juga mendukung aturan BI memperketat kredit konsumsi. “Saya lebih konservatif, lebih hati-hati. Jadi untuk mengantisipasi kredit amcet dari sektor kredit konsumsi, jadi dari sisi nasabahnya mulai terkoreksi,” tutur Arviyan. (Ghe/OL-9/MICOM)
Redaktur: Ardne
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang Tim dakwatuna
