dakwatuna.com
Enyahkan saja penutup tubuh itu
Jika hendak proklamirkan diri sebagai paripurna
Atau berdoa saja hilang ingatan
Dan isi otak pun terinjak
Bukan dengan keterpaksaan
Atau dengan menepuk dada
Meski dari balik tirai
Kami tak butuh itu
Karena kita di sini adalah pemain
Bukan menunjuk dan di tunjuk
Tapi saling memeluk
Bukan dari berapa banyak sujud
Bukan dari berapa banyak jatuh
Tapi Allah Maha Tahu
Hanya ada hitam dan putih
Bukan merah, kuning, hijau
Hanya butuh bahasa universal
Bukan aku, kamu, dan mereka
Kami yang kadang terkapar
Dentuman kata-kata mencabik keyakinan
Jika ke sini kami digelari sesat
Jika ke sana kami kembali terpecah
Kami hanya mencari
Mengapa menjadi tersisih?
Kami hanya berbagi
Sebuah nafas dari Illahi
Karena kami yakin
Beribu-ribu debat bergulir
Kami tak akan tersingkir
Jika tidak di sini
Mungkin di akhirat nanti
Redaktur: Ardne
Beri Nilai: