Topic
Home / Narasi Islam / Hidayah / Awal Cahaya Menyinari Kehidupanku

Awal Cahaya Menyinari Kehidupanku

Ilustrasi (typepad.com/tripcart)

dakwatuna.com – Assalaamu‘alaikum wahai umat terbaik, aku seorang mahasiswa pada fakultas hukum semester III. Tinggal di wilayah perkampungan, hobiku olahraga, postur tubuhku cukup tinggi, karena itu aku bercita-cita ingin menjadi pemain basket. Aku berobsesi ingin menjadi bintang lapangan, akan tetapi kenyataannya ketika aku pergi ke sebuah hall yang besar aku menjadi minder karena aku berasal dari perkampungan, mereka bukan levelku. Sejak itu aku selalu berkeinginan ingin menaikkan levelku agar sama dengan mereka. Aku mulai mencoba memasuki dunia gemerlap (dugem), berkenalan dengan pemuda sebaya dan para gadisnya, kami saling berlomba dalam hal otomotif, dan merokok.

 

Aku tertegun sejenak ketika salah seorang temanku menawarkan rokok yang bukan rokok biasa (ganja), aku mulai memasuki kehidupan lain, studi bukanlah hal penting. Tetapi yang penting adalah penampilan dan menghabiskan waktu di jalan-jalan hingga larut malam, aku sedih tidak memiliki cukup uang agar bisa seperti yang lain. Aku terus tenggelam dalam pesta minuman keras, tubuhku yang dulu kekar berisi, kini ringkih dan sakit-sakitan. Dalam hatiku jauh sudah harapan bisa menjadi orang yang baik-baik.

 

Tetapi pada suatu hari ketika aku berada di rumah sekitar jam tiga pagi. Aku termenung menatap dinding rumahku, lalu hatiku berkata mengapa aku menjadi sombong. Aku abaikan keluargaku yang bersahaja yang telah mendidik dan merawatku, “Ya Tuhan kenapa Engkau ciptakan aku?” Tiba-tiba terdengar suara radio sayup-sayup aku dengar dari kejauhan sepenggal ayat al-Qur’an yang mengguncangkan batinku,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُوْنِ

“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.”

Setelah itu spontan aku sujud dan menangis sampai tidak terasa hingga lewat fajar, lalu aku bangun mandi dan berwudhu. Sejak saat itu aku merasakan keajaiban, merasakan begitu dahaga kepada Allah swt. yang telah kutinggalkan sejak lama dan  merasa ada secercah cahaya yang menyinari Kehidupanku.

 

Aku mulai ber-mu’ahadah (berjanji)  kepada diriku, bahwasanya bila aku berbuat dosa, maka aku akan menggantikannya segera dengan ketaatan kepada Allah, seperti bila aku merokok lagi, aku akan mengiqob diriku dengan puasa sehari. Aku merasa seperti sedang membangun kembali kepribadianku, menguatkan azamku. Sekitar dua tahun sudah berlalu aku berusaha memperbaiki diriku. Tidak ingin lagi jauh dari masjid dan aku memohon kepada Allah semoga diberikan tsabat di atas jalan yang lurus ini.

 

Saudaraku tercinta di jalan Allah, inilah kisah seorang pemuda Mesir

Hadaanallahu wa iyyaakum

Wassalaamu‘alaikum warahmatullahi wa barakaatuh.

 

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (18 votes, average: 9.44 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Meraih Kesuksesan Dengan Kejujuran (Refleksi Nilai Kehidupan)

Figure
Organization