Topic
Home / Berita / Internasional / Eropa / Gerakan Non-Blok Dukung Prakarsa Palestina di PBB

Gerakan Non-Blok Dukung Prakarsa Palestina di PBB

Menteri luar negeri dan kepala delegasi dari negara-negara Non Blok berfoto bersama di depan gedung Parlemen Serbia, Beograd, Senin (5/9). Negara-negara Non-Blok memperingati 50 tahun KTT Non-Blok yang pertama yang diselenggarakan di ibukota Yugoslavia, Beograd pada September 1961. Gerakan Non Blok diprakarsai oleh Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito, Perdana Menteri India yang pertama Jawaharlal Nehru, Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser, Presiden Ghana yang pertama Kwame Nkrumah, dan Presiden Indonesia pertama Soekarno. (FOTO ANTARA/REUTERS/Marko Djurica/ox/11.)

dakwatuna.com – Beograd. Gerakan Non-Blok (GNB) Selasa menegaskan dukungan bagi upaya Palestina untuk menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa pada pertemuan tingkat menteri di Beograd, kata Menteri Luar Negeri Mesir Mohammed Kamel Amr.

“Kami akan terus mendukung upaya Palestina dalam Sidang Majelis Umum ke-66 untuk pengakuan bagi Negara Palestina berdasarkan perbatasan 4 Juni 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, dan untuk upaya Palestina sebagai anggota penuh PBB,” kata Kamel Amr dalam konferensi pers di akhir pertemuan dua hari itu, lapor AFP.

Menteri Mesir, yang memimpin pertemuan Beograd itu, mengingatkan bahwa kebanyakan anggota GNB sudah mengakui negara Palestina.

Namun ia tidak bisa mengkonfirmasi bahwa semua 118 negara anggota GNB akan memilih mendukung tawaran Palestina untuk keanggotaannya di PBB ketika Majelis Umum PBB bertemu pada akhir bulan ini.

Perundingan langsung antara Israel dan Palestina terhenti tak lama setelah diluncurkan kembali di Washington pada September lalu karena masalah pembangunan permukiman.

Karena kebuntuan dalam proses perdamaian, Otoritas Palestina meluncurkan sebuah prakarsa untuk memiliki negara Palestina yang diakui dengan perbatasan yang ada sebelum Perang Enam Hari 1967.

Pemimpin Palestina Mahmud Abbas akan menyampaikan tawaran untuk menjadi anggota penuh PBB itu pada 20 September di hadapan Majelis Umum meskipun mendapat penentangan dari Amerika Serikat dan Israel.

GNB di Beograd bertemu untuk memperingati 50 tahun pertemuan puncak pertama negara-negara itu yang diadakan di kota yang sama pada tahun 1961.

Para pendiri gerakan ini adalah pemimpin Yugoslavia Josip Broz Tito, Perdana Menteri India pertama Jawaharlal Nehru, Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser, presiden pertama Ghana Kwame Nkrumah dan Presiden Indonesia pertama Soekarno.

GNB didirikan sebagai alternatif bipolar Perang Dingin dunia di mana negara-negara berkembang berusaha untuk menjaga program yang netral di antara blok kapitalis Barat dan blok komunis Timur.

Saat ini GNB memiliki 118 negara anggota, sebagian besar dari dunia berkembang.

Pertemuan tingkat menteri dua hari yang dibuka Senin terutama untuk menggelar upacara dan tidak akan berurusan secara mendalam dengan apa yang disebut Musim Semi Arab, gejolak yang terjadi di negara-negara Arab yang telah menggulingkan atau mengguncang rezim-rezim lama GNB seperti Mesir, Tunisia, Suriah, dan Libya. (AK/M016/K004/B Kunto Wibisono/Ant)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (2 votes, average: 10.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Opick: Jangan Berhenti Bantu Rakyat Palestina!

Figure
Organization