Topic
Home / Berita / Opini / Menyusui, Kewajiban yang Terabaikan Ummahat Karier

Menyusui, Kewajiban yang Terabaikan Ummahat Karier

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi (inet)

dakwatuna.com – Bekerja dengan gaji  selangit dan berpendidikan tinggi hanyalah pilihan, sedangkan hamil, melahirkan, dan menyusui adalah fitrah perempuan, saya tak ingin mengingkari fitrah itu. Saya bangga melihat ummahat hari ini telah maju dari segi pendidikan dan karier. Saya banyak melihat ummahat kuliah hingga program doktor dan bekerja di berbagai instansi pemerintah maupun instansi publik lainnya. Tapi di satu sisi saya sedih. Kenapa? Di satu sisi memang karier dan pendidikan meningkat tapi di sisi lain ada satu hal yang hilang dari ummahat khususnya dan ibu bekerja pada umumnya. Apa itu? yaitu menyusui bayinya secara eksklusif hingga 6 bulan (tanpa diberi cairan apapun apalagi makanan) sampai 2 tahun.

“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan waris pun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertaqwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan” (Al-Baqarah [2]: 233

Ayat di atas menjelaskan bahwa pemberian ASI sampai 2 tahun sangat penting untuk kesempurnaan anak kita. Bahkan jika karena alasan medis ibu tidak dapat menyusui anaknya, sang anak boleh disusui orang lain (donor ASI). Allah memerintahkan hal ini karena Allah paling tau kandungan ASI adalah yang terbaik untuk manusia.

Tidak ada satu pun orang yang mampu menangkal kehebatan ASI.  ASI membuat anak sehat dan cerdas. Sistem pencernaan bayi  pada saat lahir belum lengkap sehingga hanya bisa mencerna ASI. Berbeda dengan susu sapi, ASI mengandung nutrisi yang mempunyai fungsi spesifik untuk pertumbuhan otak antara lain long chain polyunsaturated fatty acid (DHA dan AA) untuk pertumbuhan otak dan retina, kolesterol untuk myelinisasi jaringan syaraf, taurin untuk neurontransmitter inhibitor dan stabilisator membran, laktosa untuk pertumbuhan otak, koline yang mungkin meningkatkan memori. ASI juga mengandung lebih dari 100 macam enzim yang membantu penyerapan zat gizi yang terkandung di dalam ASI.

Sekarang bagaimana caranya jika ummahat bekerja? Saya juga bekerja. Bahkan 2 anak saya lahir saat saya menyelesaikan program doktor. Dan Alhamdulillah keduanya ASI eksklusif. Saya memerah ASI jika saya jauh dari bayi. Bahkan pada saat puasa sekarang ini, saya bisa memerah 150-160cc. Yang penting adalah kekuatan pikiran dan manajemen. Yakinlah kita bisa, walau kita bekerja tapi kita tetap dapat menyusui anak kita. Bukankah kita bertekad akan melahirkan generasi rabbani, generasi qur’ani yang sehat dan cerdas?

Ummahatifillah, masa depan generasi Islam ada di tanganmu……

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (26 votes, average: 9.73 out of 5)
Loading...
Konselor Laktasi dari Sentra Laktasi Indonesia dan Penggiat Smart Parenting. Dosen STIE Dharma Andalas Padang.

Lihat Juga

Human Initiative Distribusikan Bantuan Ke Lampung Selatan

Figure
Organization