Topic
Home / Berita / Nasional / Wapres: Potensi Zakat Capai Rp100 Triliun

Wapres: Potensi Zakat Capai Rp100 Triliun

Ilustrasi - Bayar Zakat (inet)

dakwatuna.com – Menjelang bulan Ramadhan, Wakil Presiden Boediono mengajak masyarakat merealisasikan potensi zakat di Indonesia. Boediono mengungkapkan, bila dioptimalkan, potensi zakat di Indonesia sebenarnya bisa mencapai puluhan triliun rupiah pertahun.

“Sebuah sumber Asian Development Bank memperkirakan, zakat di Indonesia bisa mencapai Rp100 triliun,” ujar Boediono saat memberikan sambutan pada Kongres Muslimat Nahdlatul Ulama ke-16 di Bandar Lampung, Kamis, 14 Juli 2011.

Boediono lantas membandingkan angka perkiraan ADB sebesar Rp100 triliun itu, dengan pengumpulan zakat di Indonesia saat ini yang hanya mencapai Rp2 triliun per tahun. Padahal, jika dikelola dengan manajemen yang baik, potensi zakat bisa mencapai angka yang fantastis.

Potensi zakat yang sangat besar itu, tutur Boediono, akan membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat secara signifikan. “Saya percaya Muslimat NU dengan jutaan anggotanya mempunyai kemampuan untuk merealisasikan sebagian dari potensi besar itu,” imbuhnya.

Boediono menyatakan, pemerintah memberi dukungan dalam upaya pengumpulan zakat, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2010 tentang zakat atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib. Zakat itu lantas disalurkan kepada Badan Amil Zakat atau lembaga keagamaan.

Selain itu, kata Boediono, pemerintah juga tengah menggalakkan pendirian Unit Pelayanan Zakat (UPZ) di BUMN-BUMN. Saat ini, jumlah UPZ mencapai 30 buah dari 141 BUMN.

Sementara itu, sebelum membuka Kongres Muslimat NU di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Lampung, kedatangan Boediono disambut aksi demonstrasi Liga Mahasiswa Lampung. Namun massa demonstran tertahan oleh barikade polisi sekitar 500 meter dari tempat Boediono memberikan sambutan.

Akibat aksi demonstrasi itu, beberapa mahasiswa sempat ditahan pihak kepolisian. Atribut aksi mereka juga ditahan dan baru dilepaskan ketika unjuk rasa selesai. “Saya ditahan di depan fakultas saya, tidak boleh ke mana-mana. Saya sempat mencoba kabur, tapi dihadang lagi,” ujar Isnan Subki, salah satu mahasiswa yang ditahan.

Demonstran menyerukan lima tuntutan kepada pemerintahan SBY-Boediono, antara lain nasionalisasi aset-aset nasional yang diambil oleh asing, realisasi anggaran pendidikan 20 persen, penegakan supremasi hukum, dan penghentian politik pencitraan. (Andry Kurniawan/Lampung, umi/Anggi Kusumadewi/Aries Setiawan/VN)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 10.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Zakat Sebagai Solusi Masa Depan BPJS Kesehatan

Figure
Organization