Topic
Home / Berita / Muslim Australia Tuntut Libur Idul Fitri

Muslim Australia Tuntut Libur Idul Fitri

dakwatuna.com – Sydney. Warga Muslim Australia menyerukan pada pemerintah untuk mengakui hari besar mereka sebagai hari libur nasional, menyusul sebuah keputusan yang mengizinkan pekerja Kristen untuk menikmati hari libur keagamaan mereka. Demikian seperti dilaporkan Islamonline, Sabtu (12/9).

“Hanya ada dua hari raya bagi Muslim, jadi permintaan itu tidak berlebihan,” ujar Keysar Trad, presiden Asosiasi Persahabatan Muslim, kepada Australian Associated Press (AAP).

Ia merujuk pada Idul Fitri, yang menandai berakhirnya bulan Ramadhan, dan Idul Adha, yang menandai akhir bulan haji.

Seruan Trad itu muncul sehari setelah pemerintah New South Wales mengumumkan sebuah undang-undang yang mengizinkan para karyawan untuk tidak bekerja pada hari besar agama Kristen.

“Ini mengenai pemberian izin pada para karyawan untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya,” ujar seorang juru bicara Menteri New South Wales untuk Hubungan Industrial, John Hatzistergos.

Undang-undang itu melarang toko-toko beroperasi pada hari Natal, Paskah, Jumat Agung, serta Hari Boxing untuk memberikan kesempatan pada pekerja retail menghabiskan waktu bersama keluarga.

Pemilik bisnis yang ingin tetap bekerja pada hari-hari itu harus membuktikan bahwa mereka hanya memenuhi tuntutan dari komunitas lokal.

“Ini bukan tentang mengeramatkan sesuatu untuk alasan religius, ini tentang melindungi hak-hak pekerja,” ujar juru bicara tersebut.

Diskriminasi

Keysar Trad mengatakan umat Islam dan pekerja beragama lain juga berhak mendapatkan hari libur. Saat ini warga Muslim masih memiliki masalah saat meminta libur hari besar agama di tempat kerjanya. Mereka merasa didiskriminasi karena pemerintah mengabaikan hari libur keagamaan mereka.

“Ini benar-benar memberi kesan seolah bangsa kita hanya terdiri atas umat Kristiani. Hal ini juga menimbulkan persoalan bagi agama lain, baik itu Hindu, Budha, atau Muslim,” tegas Trad.

Trad mengatakan mengakui hari libur keagamaan umat Islam dan agama lain berarti membantu mempromosikan keharmonisan sosial.

“Merayakan hari besar agama lain, sebenarnya, sangat bagus bagi hubungan antara komunitas,” kata Trad.

Jumlah umat Islam di Australia saat ini telah mencapai 1.5% dari total 20 juta populasi negara ini. Laporan pemerintah mengungkapkan kaum Muslim Australia sedang menghadapi Islamophobia yang telah mengakar sangat kuat dan perlakuan rasis yang belum pernah terjadi sebelumnya. (taq/RoL)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 9.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Khutbah Idul Fitri 1439 H: 8 Pelajaran dari Ramadhan

Figure
Organization