Topic
Home / Berita / Darah Syuhada Harus Dilindungi

Darah Syuhada Harus Dilindungi

logo-hamasdakwatuna.com – Gaza, Gerakan perlawanan Hamas menegaskan, peristiwa yang terjadi di Qalqilia, Tepi Barat, ketika aparat keamanan Mahmud Abbas mengepung para mujahid Al-Qossam, hingga gugurnya Muhammad Saman dan Muhammad Yasin adalah merupakan tindak kejahatan yang sangat sadis.

Juru Bicara Hamas, DR, Fauzi Barhum dalam keterangan persnya yang dilansir infopalestina Ahad (31/5) menyatakan apa yang terjadi di Qalqilia, Tepi Barat berupa pengepungan terhadap para mujahid Al-Qossam termasuk komandanya, Muhammad Saman dan pengawalnya, Muhammad Yasin terjadi 48 jam setelah gugurnya komandan Al-Qossam Tepi Barat, Abdul Majid Daudin.

Peristiwa ini merupakan bukti  Mahmud Abbas atas janjinya pada perjanjian “Peta Jalan Damai” yang digagas Amerika.

Pemimpin Hamas ini menganggap Abu Mazen (Mahmud Abbas) secara pribadi bertanggung jawab penuh atas peristiwa ini dan atas semua tindakanya terhadap kelompok perlawanan.

Ia mengungkapkan, gerakan Fatah tidak bisa dimaafkan dalam peristiwa ini. Karena gerakan inilah yang melegitimasi semua tindakan Abu Mazen, berupa penghancuran dan perpecahan serta kerja samanya dengan Zionis.

Barhum mengajak para pemimpin gerakan Fatah untuk mempertanggung jawabkan kejahatan mereka di depan publik. Jika tidak, maka mereka pun dianggap bersekongkol dalam menghabisi gerakan Hamas dan para pemimpinya di Tepi Barat.

Barhum melanjutkan, tidak ada faidahnya berdialog dengan gerakan Fatah, selama kejadian seperti ini terus terjadi di Tepi Barat. Padahal Fatah melihat semua kejadian ini di meja dialog. Mereka melihat anggotanya dengan pedang terhunus membantai para mujahid Tepi Barat. Oleh karena itu, Fatah harus memilih antara berdialog atau kembali ke pangkuan Zionis dan melanjutkan pemberangusannya terhadap perlawanan.

Harus kami katakan, apa yang terjadi di Tepi Barat saat ini berupa pembantaian dan penangkapan terhadap gerakan perlawanan adalah persekongkolan Fatah terutama Abu Mazen sebagai pimpinan tertinggi, ungkap Barhum.

Ia pun  menegaskan, perlindungan terhadap para mujahid gerakan adalah kewajiban nasional. Semua pihak harus melindunginya. Kami tidak akan biarkan siapapun menyentuh mereka, kapanpun dan di manapun. (asy/ip/ut)

Redaktur: Ulis Tofa, Lc

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (12 votes, average: 9.83 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Netanyahu Masih Bernafsu Caplok Tepi Barat dari Palestina

Figure
Organization