Topic
Home / Berita / Waspadai Islamofobia

Waspadai Islamofobia

dakwatuna.com – Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Konferensi Islam (KTT OKI) yang berlangsung di Dakar pada (13-14/03) lalu mengeluarkan salah satu butir kesepakatan tentang upaya menghapus dan menangkal gerakan islamofobia yang menyudutkan Islam dengan beragam label negatif.

Kesepakatan ini tentunya harus didukung penuh oleh umat Islam dan yang lebih penting adalah oleh para pemimpin dunia Islam, dengan agenda-agenda nyata pembelaan terhadap Islam. Baik lewat jalur diplomasi, kesungguhan dunia Islam menampilkan ajarannya dengan sejuk dan damai, bahkan penolakan secara keras terhadap penodaan Islam tersebut. Sebab, kalau hanya sebuah kesepakatan tanpa ada langkah kongkrit, maka yang terjadi adalah masih banyaknya penodaan terhadap Islam yang terjadi sampai hari ini. Salah satu contohnya adalah akan dibagikan buku yang menghina Islam di Amerika secara gratis.

Majalah pekanan Amerika Human Events yang berhaluan kanan dan dekat dengan kelompok neo konservative atau berafiliasi kepada partai Republik akan membagikan buku gratis kepada pelanggannya. Buku “The Truth About Muhammad “Hakikat Muhammad, penemu agama yang paling tidak toleran di dunia” yang ditulis oleh penulis Amerika berhaluan kanan ekstrim, Robert Spencer yang pernah diterbitkan pertama kali tahun 2006. Isi buku ini menghina Rasulullah saw dan mengaitkan agama Islam dengan terorisme. Padahal buku ini sebelumnya tidak laku di pasaran karena mendapat protes keras dari banyak akademisi dan pakar di bidang studi Islam.

Karen Amstrong dari Inggris, pengarang buku “Muhammad” menilai; buku “The Truth About Muhammad, ditulis dengan penuh kebencian dan banyak kesalahan besar dan tidak peduli dengan bukti-bukti sejarah.”. Sementara para pengamat menilai langkah Human Events ini sebagai aksi permusuhan.

Seorang penulis perempuan ekstrim Amerika Ane Colter mempromosikan buku ini. Ia pernah menulis tentang peristiwa 11 September bahwa Amerika harus menyerang negara-negara Islam dan memaksa penduduknya untuk memeluk kristen.

Pembagian buku ini sebagai salah satu rentetan propaganda pemburukan citra agama Islam dan melecehkan keyakinan-keyakinan umat Islam. Sebelumnya sejumlah harian Denmark memuat gambar kartun nabi Muhammad dengan nada menghina. Disamping itu, seorang anggota parlemen Belanda menyebarkan film pendek yang menghina Al-Quran pada bulan lalu. (dari berbagai sumber)

Redaktur:

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (4 votes, average: 7.75 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Resmi, Pegawai Sektor Publik di Quebec Kanada Tak Boleh Kenakan Simbol Agama Selama Bekerja

Figure
Organization