Topic
Home / Berita / Profil / Setamat SMK Nanti, Deri Ingin Buka Bengkel Sendiri

Setamat SMK Nanti, Deri Ingin Buka Bengkel Sendiri

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Deri Mulyana sedang mengajar Ngaji.  (BWA)
Deri Mulyana sedang mengajar Ngaji. (BWA)

dakwatuna.com – Bogor.  Deri Mulyana (17 tahun) tergolong remaja yang rajin. Sepulang sekolah, ia kerap mengerjakan PR dan belajar. Sedangkan usai shalat Maghrib, warga Kampung Bojongsari RT 03/04 Desa Ciapus, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, membantu ibunda Ikah (45 tahun) mengajar mengaji anak-anak tetangganya tanpa menarif bayaran..

Meski seringkali tidak punya ongkos dan menunggak bayar SPP namun tekad Deri untuk tidak putus sekolah sangat besar. Pasalnya, kedua kakak dari siswa kelas 2 Jurusan Otomotif SMK Bina Sejahtera Bogor tersebut tidak ada yang menginjak bangku sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA).

Anak bungsu ayahanda Kusnadi (47 tahun) juga bercita-cita setamat sekolah membuka bengkel sendiri. Sehingga dapat mengamalkan ilmunya selama di SMK dan tentu saja dapat memperbaiki kondisi ekonomi keluarga.

Keuangan keluarga Deri benar-benar terpuruk, terlebih sejak awal tahun 2014 ini Kusnadi meninggalkan keluarga dan tidak terdengar kabarnya lagi. Otomatis Ikah menjadi tulang punggung. Ikah, yang sudah belasan tahun mengajar mengaji ini pun siang hari mencari nafkah menjadi tukang cuci pakaian. Namun penghasilannya sebagai tukang cuci yang Rp 500 ribu habis untuk keperluan makan sehari-hari.

Satu-satunya kakak Deri yang sudah bekerja, Lukman Hakim, hanya dapat membantu ala kadarnya, itu  pun tidak bisa rutin tiap bulan. Karena sudah berumah tangga dan penghasilannya sebagai pekerja serabutan juga minim.

Untung saja, tetangga yang melihat guru ngajinya kesusahan berinisiatif patungan mengumpulkan uang untuk bayar SPP dan ongkos Deri. Namun bantuan tersebut juga bersifat tidak rutin. Sehingga tidak dapat diandalkan.

Melalui, program Indonesia Belajar (IB), Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) mengajak kaum Muslimin mendonasikan sebagian hartanya untuk membantu meringankan beban Deri agar dapat menggapai cita-citanya. Dan tentu saja pahala dari Allah SWT akan mengalir kepada kita semua yang telah membantunya dapat terus menuntut ilmu. Aamiin.  (BWA/sbb/dakwatuna)

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Badan Wakaf Al Qur'an (BWA) adalah organisasi nirlaba (non-profit organization), berbentuk Lembaga Swadaya Masyarakat.

Lihat Juga

Program Polisi Pi Ajar Sekolah, Pengabdian Polisi Jadi Guru SD dan TK

Figure
Organization