Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Mahasiwa IIUM Bantu Korban Kebakaran WNI di Malaysia

Mahasiwa IIUM Bantu Korban Kebakaran WNI di Malaysia

Sisa-sisa musibah kebakaran bangunan rumah kongsi (bedeng) di kawasan Aman Heights Condominium, Sri Kembangan, Selangor, yang terjadi pada hari Selasa (7/5/2013). (Ali Rakhman/hdn)
Sisa-sisa musibah kebakaran bangunan rumah kongsi (bedeng) di kawasan Aman Heights Condominium, Sri Kembangan, Selangor, yang terjadi pada hari Selasa (7/5/2013). (Ali Rakhman/hdn)

dakwatuna.com – Senin pagi (13/5/2013) rombongan mahasiswa yang tergabung dalam Persatuan Pelajar Mahasiswa IIUM dan FOTAR (Forum Tarbiyah IIUM), dan IKPM Gontor menyerahkan bantuan kepada 200 tenaga kerja Indonesia-Malaysia  yang tertimpa musibah kebakaran bangunan rumah kongsi (bedeng) di kawasan Aman Heights Condominium, Sri Kembangan, Selangor.

Bantuan tersebut langsung diserahkan oleh ketua PPI IIUM, Zulhilmi, kepada para korban dalam bentuk sembako, seperti beras, minyak goreng, telur, sarden, mi, gula, kopi, teh dll. Ada juga pakaian layak guna serta perlengkapan dapur. Menurut keterangan Hilmi, akan ada bantuan gelombang berikutnya.

Pak Zaki, orang yang dianggap sebagai ketua warga, mengatakan bahwa sebelumnya sudah ada juga bantuan dari warga Indonesia secara personal. Baik itu bantuan berupa uang maupun barang. Namun, sebagaimana dikatakan pak Zaki, mereka masih memerlukan bantuan, terutama sekali sembako, susu anak dan peralatan dapur. Adapun pakaian layak guna sudah banyak, mereka tidak memerlukan lagi.

Pak Zaki juga berharap jika ada lagi bantuan berikutnya, sebaiknya dialokasikan juga untuk pembangunan surau, mengingat surau yang mereka bangun juga ikut terbakar.

“Alhamdulillah, sejak hari pertama hingga sekarang bantuan dari warga Indonesia terus mengalir, kami para korban merasa terharu, merasa senang. Kami tidak menyangka kepedulian dan solidaritas warga Indonesia kepada sesamanya sangat tinggi. Dan kami juga tidak menyangka, ternyata warga Indonesia banyak juga yang kaya. Ini terbukti, mereka tidak segan-segan untuk memberikan bantuan kepada kami” ujar pak Zaki sambil tersenyum, yang ketika itu hadir juga para korban lainnya.

Sebelumnya, telah terjadi kebakaran pada hari Selasa (7/5/2013) yang disebabkan oleh korsleting listrik. Api dalam sekejap melalap sekitar 60 rumah yang terbuat dari kayu dan triplek, yang ditempati 200 warga. Rumah tersebut adalah tempat tinggal sementara bagi TKI di bidang konstruksi bangunan.

Kerugian material kira-kira 100 ribu ringgit atau setara dengan 300 juta. Bahkan salah seorang di antara mereka ada yang mengaku uangnya ikut terbakar sebanyak 50 ribu ringgit, karena sebagian mereka menyimpan uang di rumah.

Selain itu surat menyurat penting lainnya seperti passport juga ikut terbakar, sekarang sedang ditangani oleh pihak KBRI.

Hingga saat ini para korban masih tinggal di bangunan yang belum selesai dikonstruksi, tidak jauh dari lokasi kebakaran.

Kondisi mereka sangat memprihatinkan, terutama sekali untuk MCK, karena di lokasi itu hanya ada satu sumur sekaligus tempat mandi. Adapun keperluan pakaian, selimut, dan keperluan tidur lainnya sudah terpenuhi.

Menurut keterangan pak Zaki, mereka akan terus menetap di sana, sampai proyek bangunan yang mereka kerjakan selesai. Mereka juga tidak punya keinginan untuk kembali ke Indonesia. (Ali Rakhman/hdn)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (2 votes, average: 4.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Di Hadapan Ivanka Trump, Tun Mahathir Kecam Keras Amerika Serikat

Figure
Organization