dakwatuna.com –Â Tepat tanggal 20 Oktober 2011 masyarakat Indonesia menggenapi dua tahun pemerintahan SBY-Boediono bersama Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II. Tapi kepemimpinan duet ini hanya meninggalkan banyak kepiluan dan tangis luka. Akibatnya terjadi resonansi apatisme dan gelombang pesimisme yang merasuki kehidupan kebangsaan kita.
Pergantian kabinet (Reshuffle) sudah berlangsung dua kali. Reshuffle dengan ditambahnya wakil-wakil menteri adalah bukti politik kompromi dan politik dagang sapi SBY dan bukti ketakutan SBY pada partai koalisi, Andi Malarangeng dan Muhaimin Iskandar bukti kongkrit yang jelas, Reshuffle tidak akan ada efek dan perubahan besar untuk kesejahteraan rakyat. Penegakan hukum berjalan ditempat, kasus-kasus besar seperti Centurygate, Nazaruddin gate dan Century gate berakhir dengan drama transaksional. Kondisi supremasi hukum semakin memilukan ketika kasus Bailout Century sebagai biang kasus yang melibatkan unsur dalam istana dan lingkaran partai penguasa gagal menemukan titik temu. Uang rakyat sebanyak Rp 6,7 triliun dirampok secara sistemik, masyarakat pun dipaksa gigit jari karena penyelesaian kasus terus dihambat baik oleh legislatif, eksekutif dan penegak hukum. Untuk itu Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia menyatakan sikap :
1. Menuntut KPK Menangkap Pejabat-Pejabat yang telah MERAMPOK uang rakyat dalam Kasus Century, Nazarudin, BLBI, Kemenakertrans, Wisma Atlet dll.
2. Menuntut KPK untuk Tidak Tebang Pilih dalam melakukan penegakan hukum dan tanpa pandang bulu.
3. Menuntut KPK Membongkar kasus korupsi yang melibatkan lingkaran dalam Istana dan Menangkap Mafia Anggaran yang berkeliaran di DPR.
Terima kasih
Wallahu’alam Bish Shawab
Jakarta, 20 Oktober 2011
Pengurus Pusat
KESATUAN AKSI MAHASISWA MUSLIM INDONESIA (PP KAMMI)
Muhammad Ilyas, Lc.
Ketua Umum
Redaktur: Ardne
Beri Nilai: