dakwatuna.com – Baghdad. Perdana Menteri (PM) Irak, Haidar al-Abadi mengumumkan, pemerintahannya menolak tindakan beberapa negara teluk yang memboikot Qatar, Selasa (13/06/2017).
“Irak melihat pentingnya duduk bersama di meja perudingan untuk menyelesaikan krisis di Teluk. Irak juga tidak percaya pemboikotan yang diberlakukan akan menundukkan Qatar, meskipun di beberapa hal, Irak sering tidak sepakat dengan Qatar,” kata al-Abadi.
Al-Abadi juga menegaskan, “Irak menentang setiap pemboikotan terhadap negara Teluk manapun, meskipun negara itu sering berselisih dengan Irak.”
Sejak (05/06) lalu, tujuh negara Teluk telah memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Qatar. Tujuh negara itu adalah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, Bahrain, Yaman, Mauritania dan Komoro. Mereka semua menuding Qatar telah membiayai terorisme.
Sementara itu, pihak Doha membantah tudingan tersebut, dan menyebut sedang melawan berbagai fitnah dan kebohongan yang bertujuan untuk mengancam perwalian Qatar. (whc/dakwatuna)
Sumber: Anadolu Ajansı