Antara Takwiniyah dan Madrasiyah

Ilustrasi (inet)

dakwatuna.com – Sering sekali, seorang murabbi terjebak pada pola tarbiyah madrasiyah. Semestinya, tarbiyah yang dilakukannya adalah takwiniyah. Tarbiyah madrasiyah, menitikberatkan pada penyampaian materi. Sedangkan takwiniyah, menekankan terbentuknya “sesuatu” pada diri mutarabbi.

Dalam konteks ta’sisi misalnya, sang murabbi takwini akan berkata kepada mutarabbinya: “jalin hubungan dengan si fulan, kemudian rekrut dia”. Caranya:

  1. Baca petunjuk dakwah fardiyah yang ditulis oleh Mustafa Masyhur.
  2. Pahami langkah-langkah dalam menjalin hubungan.

Dan saya akan memutabaah perkembangannya. Dalam konteks mujtama’i, misalnya:

  1. Buat acara tadarrusan di masjid, berapa pun yang ikut.
  2. Lakukan kegiatan itu secara rutin.
  3. Laporkan seluruh perkembangannya.

Catatan: Pepatah mengatakan: “Orang pintar itu cukup diberi isyarat”.

Konten ini telah dimodifikasi pada 21/02/12 | 07:21 07:21

Bapak kelahiran Demak. Memiliki hobi yang sangat menarik, yaitu seputar Islamic dan Arabic Program. Saat ini bekerja sebagai dosen. Memiliki pengalaman di beberapa organisasi, antara lain di Ikatan Pelajar Nahdhatul Ulama (IPNU).
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...