PKPU Distribusikan Bantuan di Tiga Kabupaten

Relawan PKPU mulai mendistribusaikan bantuan untuk 3 kabupaten terdampak erupsi gunung kelud, Senin (17/2) – Foto: PKPU

dakwatuna.com – Kediri.  Lembaga kemanusiaan nasional PKPU terus memberikan bantuan di tiga kabupaten yang terkena dampak letusan gunung kelud.

Tim PKPU melaporkan di Kabupaten Blitar, Senin (17/2/2014), kondisi di sana cukup kondusif. Namun masih adanya abu vulkanik yang turun menyebabkan udara masih kotor, sumber air warga tertutup oleh abu sehingga tidak bisa dikonsumsi.

Maka kebutuhan yang mendesak dan akan dilakukan di Blitar dalam waktu dekat adalah mendistribusikan masker, makanan, air minum dan penyediaan air bersih bagi warga. Dua tangki air bersih akan berusaha didatangkan di daerah sekitar Pos Besar PKPU di Blitar.

Di Kabupaten Kediri, kondisi di Kediri masih banyak hujan abu vulkanik. Hal ini membuat warga masih membutuhkan kebutuhan logistik sehari-hari seperti makanan, minuman, dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Olehkarenaitu, itu distribusi kebutuhan logistik masih menjadi prioritas di Kediri.

Untuk wilayah Kabupaten Malang, daerah Ngantang adalah daerah terdampak yang terparah. Pengungsi di Daerah Pujon juga sudah mulai terserang penyakit.

“Maka selain kebutuhan logistik, pengobatan gratis di lokasi pengungsian akan dilakukan oleh tim PKPU. Selain itu dibutuhkan trauma healing bagi anak-anak dan orang dewasa,” kata Ketua Tim Penanggulangan Bencana Gunung Kelud PKPU Jawa Timur, Haryono, Senin (17/2/2014).

Dilaporkan, Minggu sore hujan turun cukup deras di wilayah Kediri, sehingga sempat dikhawatirkan lahar dingin turun mengenai warga.  Hujan yang cukup deras juga mengakibatkan sebagian atap rumah rubuh karena menambah berat pasir yang belum dibersihkan di atap-atap rumah.

Hasil Assessment tim Rescue PKPU pada jalur Kediri Malang, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Malang rusak berat akibat hujan pasir letusan. Kondisi Dusun Kebonredjo, Kec. Kepung, Kediri sebagian besar atau 70 persen rumah warga hancur akibat pasir erupsi.

Dusun Paran Agung, Desa Marga Mulya merupakan daerah terisolir dengan ketebalan pasir di atap rumah mencapai 5-15 cm dan banyak atap rumah yang hampir roboh dan sudah roboh, warga membutuhkan makanan, air bersih dan genteng atau terpal yang dapat digunakan menjadi atap sementara.  (KIS/ER/PKPU/sbb/dakwatuna)

 

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...