dakwatuna.com – Kairo. Sebuah koalisi lembaga HAM Mesir, yang beranggotakan 128 lembaga, menyatakan bahwa partisipasi rakyat dalam proses referendum konstitusi di Mesir hari kedua, Rabu (15/1/2014), sangat lemah. “Partisipasi rakyat lebih lemah dari hari pertama. Hal ini terlihat di semua provinsi Mesir.”
Dalam keterangan yang disampaikan Rabu (15/1/2014) kemarin, “Koalisi Mesir untuk Memantau Pemilu” menyatakan bahwa pihaknya berhasil memonitor terjadinya banyak sekali pelanggaran, usaha untuk mempengaruhi warga memilih pilihan tertentu, kampanye di TPS, dan beberapa kesalahan proses, dalam referendum konstitusi dua hari kemarin. (msa/dakwatuna/islammemo)